Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) kembali mengoperasikan pembangkit listrik yang sempat dimatikan saat libur Lebaran. Upaya ini seiring dengan meningkatnya konsumsi listrik setelah libur Lebaran.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Roekman mengatakan, konsumsi listrik khusunya di Jawa dan Bali mulai meningkat, seiring berakhirnya libur Lebaran dan kembalinya aktivitas perkantoran, pada Kamis (21/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Sudah dong hari ini. Hari ini sudah mulai," kata Syofvi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Syofvi mengungkapkan, seiring meningkatnya konsumsi listrik, PLN mengoperasikan kembali pembangkit listrik yang sempat dimatikan saat libur Lebaran. Dari 7.743 Mega Watt (MW) pembangkit yang dimatikan, secara bertahap sudah beroperasi sekitar 5 ribu MW.
"Mungkin enggak full 7 ribu MW, tapi 5 ribuan pasti masuk," ujarnya.
Syofvi memperkirakan, seluruh pembangkit listrik akan beroperasi normal pada pekan depan. Setelah aktivitas masyarakat kembali normal, dengan beban puncak sebesar 24.194 MW. Sedangkan daya mampu pasokan listrik Jawa Bali mencapai 33.639 MW, sementara saat Lebaran menurun menjadi 16.120 MW.
"Minggu depan sudah harus normal ya (pembangkit listrik). Minggu depan sudah masuk lagi. Per hari ini beban baru 18 ribu MW," tandasnya.
Libur Lebaran Berakhir, PLN Prediksi Konsumsi Listrik Naik Mulai 20 Juni
PT PLN (Persero) mengantisipasi kenaikan konsumsi listrik Jakarta menjelang berakhirnya libur lebaran 2018, setelah mengalami penurunan akibat berkurangnya aktivitas karena libur panjang.
Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS mengatakan, PLN telah menyiagakan petugas untuk memantau pergerakan konsumsi listrik. Langkah ini demi untuk menyesuaikan tegangan pada jariang agar tidak terjadi gangguan ketika konsumsi listrik kembali naik menjelang berakhirnya libur Lebaran.
"Pertama petugas PLN siap siaga, kedua itu harus diatur konfigurasi jaringan, sehinga dilakukan pengaturan," kata Haryanto, seperti dikutip di Jakarta pada 18 Juni 2018.
Haryanto melanjutkan, untuk menyesuaikan konsumsi listrik, PLN mempersiapkan pengoperasian kembali pembangkit-pembangkit, yang tidak dioperasikan selama konsumsi listrik turun.
"Kita sudah punya prediksi kapan naik, kita sudah biasa melakukan, kita siapkan pembangkit," ujar dia.
Dia mengungkapkan, konsumsi listrik diprediksi akan meningkat kembali secara bertahap mulai Kamis, 20 Juni 2018, seiring dengan kembalinya ativitas perkantoran setelah libur lebaran.
"Kalau mulai aktif H-5 Kamis sudah kerja, beban mulai naik, tapi kantor belum banyak operasi Senin berikutnya," tandasnya.
PT PLN (Persero) mencatat terjadi penurunan konsumsi listrik di Jakarta, sampai 40 persen selama musim mudik lebaran Idul Fitri 2018. Hal ini akibat berkurangnya penggunaan listrik saat libur.
Konsumsi listrik Jakarta saat kondisi normal sebesar 5 ribu Mega Watt (MW), saat menjelang lebaran mengalami penurunan menjadi 3 ribu MW.
Advertisement