Cari Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba, TNI Kirim Alat Pelacak Khusus

Lebih dari 100 korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, belum ditemukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2018, 18:26 WIB
Tim SAR menggunakan teropong saat proses pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatra Utara, Rabu (20/6). Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut 128 penumpang tenggelam di Danau Toba pada Senin (18/6) sore. (AP/Binsar Bakkara)

Liputan6.com, Simalungun - Lebih dari 100 korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, belum ditemukan. Ada sejumlah kesulitan yang dihadapi tim SAR gabungan dalam mencari korban.

Salah satunya kekurangan alat pendeteksi. Oleh karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan khusus yang dapat menentukan lokasi KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba.

Usai rapat koordinasi penanggulangan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tim gabungan yang dikoordinasikan Basarnas sudah melakukan pencarian kapal tenggelam di Danau Toba dengan maksimal.

"Dibantu dengan instansi lain, Basarnas sudah melakukan pencarian di atas permukaan air dengan berbagai teknik sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas," kata Panglima TNI.

Namun, untuk menentukan lokasi KM Sinar Bangun di bawah permukaan air, Basarnas memerlukan peralatan khusus. Oleh karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan tersebut yang merupakan milik Angkatan Laut.

"Rencananya, sore ini didatangkan dari Jakarta," ujar Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Personel Basarnas memang telah melakukan penyelaman, namun jika kedalamannya lebih dari 50 meter, diperlukan alat bantu.

Jika Basarnas sudah bisa menentukan lokasi kapal dengan peralatan tersebut, akan dirancang teknis pengambilan badan kapal dan mengangkat korban.

"Entah dengan menggunakan jangkar atau dengan teknik lain," Panglima TNI menjelaskan seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan, tidak ada pembatasan waktu untuk pengangkatan korban jika lokasi kapal tenggelam di Danau Toba sudah ditemukan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penerangan Danau

Tim gabungan alat melakukan lighting atau penerangan di tengah danau sehingga tim SAR bisa mengevakuasi korban yang masih berada di bawah air.

Sedangkan untuk korban yang mungkin hanyut, akan didatangkan satu helikopter untuk memantau seluruh pinggiran Danau Toba.

"Besok (Jumat, 22/6) pagi (helikopternya) akan didatangkan," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu.

Menurut catatan, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.

Tim gabungan telah menemukan 18 korban selamat dan tiga korban tewas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya