Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, yang saat ini tengah terseret dalam penyelidikan kasus dugaan mega korupsi 1MDB, kembali menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam skandal rasuah terbesar dalam sejarah Negeri Jiran tersebut.
Dalam sebuah wawancara khusus untuk pertama kali sejak lengser dari jabatannya sebagai perdana menteri, Najib juga mengaku bahwa uang dan barang mewah senilai jutaan dolar yang disita Kepolisian Malaysia dari sejumlah propertinya bulan lalu, sama sekali tak memiliki sangkut paut dengan fulus yang dikorupsi dari 1MDB.
Najib juga mengaku tak memiliki keterkaitan dengan sejumlah barang mewah yang diduga dibeli menggunakan uang hasil korupsi 1MDB. Seperti, super yacht Equanimity yang digerebek otoritas Amerika Serikat --yang turut terlibat dalam proses penyelidikan kasus 1MDB yang berstatus lintas negara itu-- di perairan Bali, Indonesia pada April 2018.
"Saya tak punya sangkut paut pada kapal pesiar, lukisan-lukisan mahal ... saya bahkan tak pernah melihat lukisan yang dimaksud," kata Najib Razak kepada Reuters, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (21/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sementara lukisan-lukisan yang disebut Najib mengacu pada properti seni yang dibeli oleh Jho Low --pemodal Malaysia, yang sejak skandal 1MDB pecah ke permukaan, diduga kuat menjadi jantung dari dugaan kasus rasuah itu. Otoritas juga menduga bahwa Jho Low memiliki keterkaitan dengan Najib Razak perihal skandal 1MDB.
"Saya tidak memahami pembelian itu. Barang-barang itu dibeli tanpa pengetahuan saya. Saya tidak akan pernah mengizinkan dana 1MDB untuk digunakan untuk barang-barang ini. Saya sudah berada di pemerintahan begitu lama, saya tahu apa yang benar dan apa yang salah," kata Najib.
Najib Razak: Tas Mewah Rosmah Mansor adalah Hadiah
Otoritas Malaysia kembali membuka penyelidikan atas kasus 1MDB pada Mei 2018, selang beberapa pekan setelah Najib Razak kalah dalam Pemilu Malaysia.
Penyelidikan kembali dibuka dengan operasi penggerebekan sejumlah properti pribadi Najib Razak di Kuala Lumpur. Dari operasi itu, otoritas menyita hampir 300 kotak tas desainer bermerk Hermes dan Birkin, lusinan tas berisi uang dan perhiasan, serta sejumlah barang mewah lain dengan total nilai hampir jutaan dolar, yang diduga terkait dengan skandal 1MDB.
Najib mengatakan bahwa penyitaan tas dan barang-barang mewah lainnya itu menciptakan persepsi negatif atas dirinya dan keluarga. Ia mengaku, sebagian besar barang-barang itu adalah hadiah yang diberikan oleh berbagai pihak kepada istrinya, Rosmah Mansor dan putrinya, serta sama sekali tak ada hubungannya dengan 1MDB.
"Itu adalah hadiah," kata Najib yang melanjutkan bahwa sebagian besar merupakan kado pernikahan putrinya dengan Daniyar Nazarbayev, keponakan Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev.
"Orang merasa sulit untuk memahami, tetapi menantu saya (Daniyar) misalnya, dia mendapat hadiah Birkin dari lima atau enam sumber sekaligus," katanya.
"Keluarganya (keluarga Nazarbayev) memiliki beberapa kenalan, jadi itu tidak ada hubungannya dengan 1MDB."
Najib Razak juga mengatakan 114 juta ringgit yang ditemukan di rumah keluarganya di Kuala Lumpur adalah dana partai milik United Malays National Organisation, di mana ia merupakan presiden parpol tersebut. UMNO adalah bagian dari koalisi Barisan Nasional yang kalah dalam Pemilu Malaysia 2018 lalu.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Angkat Bicara Soal Jho Low dan Investasi di Hollywood
Kementerian Hukum dan Kehakiman AS (DoJ) telah menuduh bahwa lebih dari US$ 4,5 miliar dana 1MDB dicuci melalui jaringan transaksi dan perusahaan tempurung lintas negara yang kompleks. DoJ juga telah mengajukan beberapa tuntutan hukum untuk mengklaim kembali aset senilai sekitar US$ 1,7 dalam berbagai bentuk, yang diduga berasal dari uang korupsi 1MDB.
Aset itu meliputi lukisan Picasso, properti mewah di California Selatan dan New York, saham di sebuah perusahaan produksi Hollywood, kapal pesiar Equanimity seharga US$ 265 juta, dan perhiasan senilai lebih dari US$ 200 juta dolar --termasuk berlian merah muda 22 karat dalam liontin dan kalung.
Perhiasan itu sempat dikaitkaan dengan Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor. Namun, sang eks-PM Malaysia itu mengatakan tidak pernah menerimanya.
"Dan sampai hari ini kami tidak tahu ... dia (Rosmah) juga mengatakan barang itu bukan miliknya," kata Najib.
Dalam wawancara itu, Najib --untuk pertama kalinya-- juga berbicara panjang lebar tentang Low Taek Jho alias Jho Low.
Najib mengatakan dia merasa bahwa koneksi Jho Low di Timur Tengah, khususnya dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dapat membantu menarik lebih banyak investasi ke Malaysia dari tempat-tempat itu.
Namun dia mengatakan dia tidak pernah menginstruksikan Low untuk terlibat dalam 1MDB, dan tidak memiliki kendali atas apa yang dia lakukan.
"Saya tidak memberinya instruksi, tetapi dia dengan sukarela melakukan hal-hal tertentu, yang menurutnya akan membantu 1MDB. Tetapi apapun yang dia lakukan pada akhirnya adalah tanggung jawab manajemen dan dewan."
Malaysia berusaha untuk menangkap Jho Low, yang diyakini berada di luar negeri, karena keterlibatannya dalam skandal 1MDB.
Dia menggambarkan anak tiri Jho Low dan anak Najib, Riza Aziz sebagai teman.
Tetapi Najib tidak mengetahui adanya dana 1MDB pada perusahaan produksi Hollywood milik Riza, yang menghasilkan film The Wolf of Wall Street --yang dibintangi Leonardo DiCaprio-- dan film-film lainnya.
Ketika ditanya apakah dia masih berhubungan dengan Low, Najib berkata, "Kami telah memutus komunikasi. Saya tidak tahu di mana dia berada."
Advertisement
Dana dari Monarki Arab Saudi
Najib secara konsisten membantah melakukan kesalahan dalam 1MDB. Dia telah mengatakan US$ 681 juta yang ditransfer ke rekening bank pribadinya adalah hadiah dari seorang figur dalam monarki Arab Saudi, dan bukan dana yang disalahgunakan dari 1MDB.
Najib mengatakan dia telah diberi jaminan dari almarhum Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saud bahwa Negeri Petrodolar akan mengirimkan sumbangan.
"Yang saya tahu, uang itu datang dari Saudi, dari Raja Abdullah atas perintahnya," kata Najib.
Najib mengatakan dia tidak memiliki pengetahuan tentang transaksi apa pun yang melibatkan rekening pribadinya, karena ia telah menunjuk Nik Faisal Ariff Kamil, direktur SRC International, mantan unit 1MDB, untuk mengelolanya.
Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Nik Faisal tetapi keberadaannya tidak diketahui.