Direnovasi, Gedung Kementerian BUMN Bakal Jadi Ikon Medan Merdeka Selatan

Gedung ini akan menjadi perkantoran modern yang dilengkapi dengan bentuk facade yang ikonik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Jun 2018, 17:13 WIB
Gedung Kementerian BUMN akan menjadi perkantoran modern yang dilengkapi dengan bentuk facade yang ikonik. (Liputan6.com/Ilyas)

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menandatangani Kontrak Renovasi Cladding Gedung Utama Kementerian BUMN yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13 Jakarta Pusat, hari ini.

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen 3 Kementerian BUMN Rizki Kurnianto dan Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo serta disaksikan Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro termasuk pejabat eselon I Kementerian BUMN lainnya di Synergy Lounge Lantai 3, Kementerian BUMN.

WEGE telah ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana untuk mengerjakan pekerjaan struktur, arsitektur dan elektrikal selama tujuh bulan ke depan, dengan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender.

Renovasi proyek ini dilakukan pada bangunan eksisting gedung Kementerian BUMN, di atas lahan seluas ± 1,521 hektare dengan total luas facade bangunan mencapai ± 15.683 meter persegi (m2). Gedung ini terdiri dari 22 lantai dengan ketinggian top atap ± 88 m.

Nantinya, Gedung ini akan menjadi perkantoran modern yang dilengkapi dengan bentuk facade yang ikonik dan menjadi bangunan yang mengarah ke smart building serta memenuhi persyaratan green building.

“Gedung ini akan memiliki bentuk facade baru berbentuk kurva lengkung dengan jarak terjauh dari struktur eksisting 3,2 meter,” ujar Nariman di Kementerian BUMN, Kamis (21/6/2018).

Menurut Nariman, pekerjaan proyek ini memiliki tantangan tersendiri, selama pekerjaan konstruksi berlangsung, bangunan existing di harapkan dapat tetap digunakan untuk aktivitas perkantoran, selain itu akses jalan untuk pekerjaan dan material tetap sama dengan jalur masuk penghuni bangunan.

"WEGE juga fokus pada pengembangan usaha melalui transformasi bisnis ke konsesi serta pengembangan industri precast, modular dan geotech yang semakin memperkuat bisnis utama WEGE, yaitu konstruksi Gedung, tambah Nariman di akhir acara," pungkasnya.


Dua BUMN Sinergi Bangun Kawasan Pariwisata di Bali Utara

Wika dan ITDC bersinergi bangun kawasan pariwisata di Bali Utara (Foto: Liputan6.com/Ilyas I)

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pemanfaatkan lahan di Bali Utara.

Lahan ini akan dikembangkan untuk resort dan lokasi wisata layaknya Nusa Dua yang ada di Bali Selatan. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer dan Direktur Keuangan WIKA Steve Kosasih di Lantai 6 Gedung Kementerian BUMN.

Adapun acara ini disaksikan langsung oleh Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Pelabuhan (KSPP) Ahmad Bambang (AB) dan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah.

"Tugas kita saat ini adalah mengembangkan Bali Utara, karena di Bali Utara ini minus dibandingkan Bali Selatan. Pak Gubernur sudah menyampaikan dan juga pemegang saham kami meminta ITDC bantu kembangkan Bali Utata," kata Abdulbar M Mansoer di Kementerian BUMN, Jumat (8/6/2018).

ITDC selama ini memiliki bisnis inti pengelolaan kawasan pariwisata. Oleh karena itu, dalam pembangunan infrastruktur akan dilakukan oleh WIKA.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya