Dolar Kembali Menguat, IHSG Berpotensi Terkoreksi

Namun, pelemahan IHSG diprediksi masih terbilang wajar.

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Jun 2018, 06:33 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Jumat ini (22/6/2018). Kembalinya dana asing pada pasar modal masih diharapkan bisa menopang kenaikan IHSG.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan IHSG berpotensi terkoreksi hari ini. Namun, pelemahan IHSG masih terbilang wajar.

"Mengakhiri pekan pendek libur panjang, kondisi pergerakan IHSG masih berada dalam koreksi wajar. Peluang kembalinya arus dana asing masih kita harapkan untuk dorong IHSG," tuturnya di Jakarta.

William menambahkan IHSG akan berada di kisaran 5.821 hingga 6.002.

Senada, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga memprediksi IHSG berpotensi melemah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Penguatan dolar menyebabkan kekhawatiran investor meningkat pada prospek perdagangan global.

"Ditutup bervariasi, bursa saham di Asia cenderung tertekan. Sentimen ekonomi selanjutnya investor akan terfokus pada data kinerja sektor manufaktur dan jasa di akhir pekan hingga pertemuan Organisasi negara pengeskport minyak di Wina di hari jumat," ujar dia.

"Diperkirakan IHSG bergerak tertahan dengan rentan pergerakan di 5.766-5.900," tambah dia.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan IHSG berpeluang menguat pada pergerakan indeks saham. Adapun IHSG berada di level 5.746-5.960.

"Hari ini IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound dengan kisaran di 5.746-5.960," ungkapnya.

 


Saham yang Perlu Dicermati

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Saham-saham yang dapat dicermati akibat pelemahan, William memilih PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan juga PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Sedangkan Lanjar merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), serta PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).

Sementara itu, Nafan Aji menyarankan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pp Persero Tbk (PTPP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan juga PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya