Liputan6.com, Lampung - Tak terima paket makanan ayam gorengnya tak layak konsumsi, seorang pengunjung restoran cepat saji di Bandar Lampung mengamuk. Pihak restoran mengakui tak sempat lakukan pemeriksaan terhadap ayam goreng yang dijual kepada konsumen.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Jumat (22/6/2018), Ari, seorang pengunjung restoran cepat saji di mal di Jalan Zainal Abidin, Pagar Alam, Bandar Lampung, mengamuk.
Advertisement
Kejadian bermula saat paket ayam goreng yang Ari beli, dibawa pulang ke rumah untuk dimakan anaknya. Namun setelah beberapa suap, ayam goreng tersebut mengaluarkan bau tak sedap. Mengetahui hal itu, dia segera kembali untuk meminta pertanggungjawaban manajemen restoran cepat saji.
"Tadinya istri yang menyuapi anak saya tidak tahu. Lalu ada banyak lalat menghampiri. Anak saya buang air besar sampai saat ini," ujar Ari.
Pihak restoran mengakui ayam yang dibeli salah seorang konsumennya dalam kondisi tak layak. Untuk itu, mereka minta maaf dan berjanji akan memperbaiki kualitasnya.
"Masalah penyebabnya kami belum tau karena kami beli ayamnya dari luar ya," aku Heri, pengelola restoran.
Sebagai bentuk tanggungjawab, pengelola restoran langsung mengganti paket ayam goreng yang baru, meski akhirnya ditolak oleh konsumen.
*Atas pemberitaan ini, pihak restoran cepat saji di Lampung memberikan hak jawabnya sebagai berikut:
Sehubungan dengan pemberitaan di www.liputan6.com pada tanggal 22 Juni 2018 dengan judul berita Jual Ayam Goreng Basi, Restoran Cepat Saji di Lampung Diamuk Konsumen yang ditayangkan melalui www.liputan6.com/news/read/3566126/jual-ayam-goreng-basi-restoran-cepat-saji-di-lampung-diamuk-konsumen maka dengan ini kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Chicken Crush adalah sebuah merk asli Indonesia yang dibuat oleh 4 (empat) anak muda yang kreatif dan dinamis asal Yogyakarta. Sekarang Chicken Crush telah berkembang secara cepat dan mempunyai cabang di Bandung, Madiun, Magetan dan Lampung. Adapun outlet Chicken Crush Lampung telah berdiri sejak 2017 di Mall Boemi Kedaton ;
2. Sebagai merk yang mengedepankan kualitas dan pelayanan prima, klien kami selalu melayani konsumen dengan ayam terbaik dengan bekerjasama dengan Rumah Pemotongan Ayam (“RPA”) yang ternama dan terjamin kualitasnya ;
3. Pada hari Kamis, 21 Juni 2018 ada konsumen bernama Bapak Ari beserta istri dan anaknya yang kurang lebih berusia 1,5 tahun. Mereka datang membeli dan memesan ayam paha bawah di Chicken Crush jenis original ;
4. Bapak Ari kemudian menghubungi staff outlet klien kami dan mengatakan bahwa ayam yang dikonsumsi berbau tidak sedap sekaligus menyebabkan anaknya sakit perut ;
5. Bapak Ari meminta supervisor kami mencium ayam yang ditaruh di plastik. Padahal sesuai dengan Tata Kelola Standar di Chicken Crush Indonesia, seluruh pesanan konsumen yaitu ayam beserta nasi diletakkan di piring tahan karat (stainless). Jikapun dibawa pulang, Tata Kelola Standar Chicken Crush menggunakan kemasan karton. Jadi tidak ada penggunaan plastik ;
Bapak Ari meminta pertanggungjawaban dari manajemen Chicken Crush Lampung. Walaupun belum terbukti itu ayam dari Chicken Crush dan belum ada bukti bahwa anak dari bapak Ari BAB serta mencret namun Chicken Crush bersedia mengganti pengobatan justru tawaran pengobatan tersebut ditolak tanpa sebab ; Kemudian bapak Ari beserta keluarga meninggalkan lokasi dan satu jam kemudian muncul beberapa orang yang mengaku koordinator media MNC mulai melakukan perekaman tanpa seijin dari Chicken Crush Lampung serta pihak Mall Boemi Kedaton ;Sekumpulan orang yang mengaku dari pers tersebut memaksa masuk ke dapur Chicken Crush tanpa ijin serta memaksa memeriksa persediaan ayam di dapur Pada kejadian tersebut oknum tersebut masuk dan menunjukkan ayam dalam freezer kepada kameraman ;Setelah melakukan peliputan, supervisor Chicken Crush dibentak-bentak oleh seseorang yang menggunakan baju batik untuk mengaku bersalah ;Justru setelah itu oknum yang hadir tersebut meminta sejumlah uang dengan menjanjikan tidak akan menaikkan video rekaman yang telah diambil oleh oknum tersebut.
Rangkaian peristiwa diatas sungguh kami sesalkan karena :
1. Pihak Manajemen Chicken Crush belum mempunyai cukup bukti bahwa ayam yang dibeli Bapak Ari benar-benar berbau busuk adalah benar ayam dari Chicken Crush yang dibeli. Chicken Crush juga tidak mendapatkan bukti bahwa anak Bapak Ari apakah sakit karena ayam goreng Chicken Crush atau bukan. Hal ini mengingat anak Bapak Ari pada saat itu terlihat ceria, berlarian dan membeli es krim disekitar outlet Chicken Crush ;
2. Adanya oknum yang mengaku dari media membentak serta masuk ke dalam dapur tanpa ijin serta aktif melakukan protes kepada staff outlet Chicken Crush juga kami sayangkan. Peran jurnalistik tidak terlihat cukup obyektif jika benar mereka adalah awak media yang resmi ;
3. Adanya upaya pemerasan dengan meminta uang kepada supervisor Chicken Crush agar video rekaman tidak ditayangkan juga kami sesalkan ;
Pemberitaan yang muncul sepihak dan pengakuan dari karyawan Chicken Crush yang dipotong-potong serta dalam intimidasi bukanlah bahan yang tepat sebagai pembanding untuk keperluan cover both sides . Kemudian Media Saudara memberitakan tanpa cek dan ricek kepada manajemen Chicken Crush dan langsung menayangkan adalah sebuah hal yang tidak sepatutnya.