Yang Terjadi pada Tubuh Saat Didera Hipotermia

Mengulik lebih dalam, apa yang terjadi pada tubuh saat seseorang mengalami hipotermia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Jun 2018, 15:30 WIB
Ilustrasi Foto Pendaki dan Mendaki Gunung (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang mahasiswi asal Ternate, Maluku Utara menderita hipotermia saat dirinya ditemukan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) setempat. Rahmi Kadir dilaporkan hilang sejak ia mendaki Gunung Gamalama pada 19 Juni 2018.

Ia berhasil ditemukan pada Kamis pagi, 21 Juni 2018 sekitar pukul 06.35 WIT. Saat ditemukan, Rahmi dalam keadaan sadar, tapi mengalami hipotermia atau kedinginan. Lantas apa yang terjadi pada tubuh saat didera hipotermia?

Kondisi suhu tubuh menurun di bawah 35 derajat Celcius menyebabkan seseorang terkena hipotermia. Gejala hipotermia membuat tubuh sulit bergerak dan  kehilangan kesadaran. Bahkan jika tidak segera ditolong, orang yang kena hipotermia dapat meninggal.

Hipotermia yang terjadi pada tubuh bermula dari ketidakseimbangan tubuh mempertahankan suhu panas. Tubuh manusia menghasilkan panas melalui metabolisme dan olahraga. 

Untuk mempertahankan suhu tubuh, keseimbangan suhu panas harus diperoleh. Ketika terjadi ketidakseimbangan, suhu panas dapat hilang atau tidak bisa diproduksi tubuh. Suhu panas hilang dari kontak langsung tubuh dengan zat padat atau cair yang lebih dingin daripada tubuh pasien. Misal, ketika seseorang berada dalam air dingin.

Melansir laman Journal of Emergency Medical Service, Jumat (22/6/2018), untuk menghentikan hipotermia, yang mana tubuh kehilangan suhu panas, cukup isolasi orang yang bersangkutan dari tempat atau media yang dingin, seperti ganti pakaiannya yang basah dengan selimut atau pindahkan dari tanah ke tandu.

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Suhu panas berganti lebih dingin

Hipotermia terjadi saat suhu panas diganti suhu yang lebih dingin. (Yana Paskova/Getty Images/AFP)

Hipotermia juga bisa terjadi ketika udara atau cairan yang dipanaskan oleh tubuh mengalir menjauh dan digantikan oleh suhu yang lebih dingin. Oleh karena itu, selimut membuat seseorang tetap hangat sehingga membatasi tubuh kehilangan suhu panas.

Bentuk terakhir dari kehilangan suhu panas adalah penguapan. Ini paling terlihat saat kita berkeringat. Dalam suhu yang lebih dingin, penguapan terjadi pada sistem pernapasan.

Suhu panas yang menguap dari sistem pernapasan terlihat dari keluarnya uap napas pada mulut dan hidung. Kehilangan suhu panas yang menguap dapat dibatasi dengan pemberian oksigen yang hangat.


Respons tubuh

Respons tubuh untuk membatasi kehilangan suhu panas dengan pakai jaket. (iStockphoto)

Untuk mempertahankan suhu tubuh, bahkan dalam kondisi dingin yang ringan, tubuh punya banyak cara untuk meningkatkan jumlah panas yang dihasilkannya. Jika bahan bakar tersedia, laju metabolisme meningkat sehingga menghasilkan panas melalui otot.

Ketika seseorang kedinginan, tubuh menunjukkan respons perilaku untuk menghindari hipotermia. Ini termasuk mencari perlindungan, seperti memakai pakaian hangat, mengonsumsi makanan dan minum minuman panas, melakukan aktivitas fisik (menggosok tangan atau lengan untuk menciptakan gesekan, melompat-lompat), serta mengubah posisi tubuh (berjongkok, menyilangkan lengan di atas dada)

Dalam kasus seseorang yang sudah mengalami hipotermia parah, tubuh tidak responsif bertindak mencegah suhu panas hilang. Artinya, tubuh tidak dapat bertindak untuk melindungi diri dari kedinginan. Orang tersebut  membutuhkan pertolongan dari orang lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya