Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengapresiasi salah seorang anak buahnya yang diketahui menolak suap dari masyarakat yang mengurus perizinan UPTP (Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan).
"Apresiasi staf di UPTP. Coba disuap, tapi dia tolak," kata Mendag saat memberi sambutan pada halalbihalal di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Advertisement
Dia berkisah, staf tersebut diberikan amplop ketika mengurus satu perizinan. Ketika proses selesai, orang yang datang mengurus perizinan hendak memberikan sejumlah uang, tapi ditolak.
"Mengharukan, selesai tutup, minta tolong diproses, diupayakan, kemudian diselipin uang, (kata staf tersebut) 'kami tidak boleh menerima,'" ujar Mendag.
Dia menegaskan kejadian ini merupakan bukti bahwa masih cukup banyak pegawai di lembaga pemerintahan yang jujur dan berintegritas. Hal ini hendaknya menjadi contoh bagi pegawai yang lain.
"Saya mau menunjukkan tidak semua PNS semua staf itu bisa tergoda. Buat saya itu suatu contoh. Masih banyak orang jujur di tengah situasi ketidakjujuran," katanya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Peluncuran Perizinan Satu Pintu Tunggu Keputusan Jokowi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut rencana peluncuran sistem perizinan terpadu secara online (online single submission/OSS) masih menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menko Darmin memastikan dalam waktu dekat ini Peraturan Presiden (PP) akan segera diselesaikan. "Nanti saya tanya dulu Presiden kapan OSS akan diluncurkan. Nanti saya tanya. Dalam hari-hari ini mestinya selesai," ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (21/6).
Sebelumnya, Darmin menargetkan peluncuran sistem perizinan terpadu secara online akan dilakukan setelah Lebaran. Pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak istana untuk menentukan tanggal peluncuran.
"Habis Lebaran kita mulai juga untuk mengejar dan saya berusaha meluncurkan OSS habis Lebaran. Tapi tergantung Presiden-lah memilihnya kapan," ujar Menko Darmin di Widya Chandra, Jakarta, Sabtu (16/6/2018) lalu.
Dia mengaku hingga kini sudah banyak perusahaan yang mengajukan diri untuk menggunakan online single submission (OSS). Para perusahaan tersebut bahkan meminta untuk didahulukan dalam penerapan OSS tersebut.
"Yang mau daftar sih sudah banyak investor. Mereka bilang, saya dulu dong pertama. Tapi kan kita masih lihat. Kalau semua mau jadi pertama, gimana," jelasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement