Tertekan Aksi Jual, IHSG Melemah ke 5.821,81

Saham-saham yang melorot, paling tinggi saham SDMU ambrol 30,54 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Jun 2018, 16:18 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih parkir di zona merah pada perdagangan Jumat ini. IHSG ditutup melemah karena pelemahan rupiah dan aksi jual investor asing.

Pada penutupan perdagangan Jumat (22/6/2018), IHSG terkoreksi tipis 0,.52 poin atau 0,01 persen ke level 5.821,81. Indeks LQ45 tercatat menguat 0,21 persen ke posisi 909,178.

Penurunan laju IHSG tersebut terseret pelemahan 258 saham. Sedangkan 133 saham menguat dan 116 saham stagnan. Frekuensi perdagangan saham mencapai 399.066 kali dengan volume 8,2 miliar senilai Rp 7,8 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual di seluruh pasar dengan nilai Rp 916 miliar. Sedangkan posisi dolar AS diperdagangkan Rp 14.073.

Nyaris seluruh sektor saham merosot. Pelemahan terbesar dipimpin sektor saham industri dasar sebesar 1,28 persen. Disusul sektor saham perdagangan anjlok 1,15 persen, dan infrastruktur jatuh 1,01 persen.

Sementara dua sektor saham yang menguat, yakni sektor saham pertambangan dengan kenaikan 0,48 persen dan sektor saham keuangan mendaki 1,58 persen.

Saham-saham yang melorot, paling tinggi saham SDMU ambrol 30,54 persen, saham BBRM menyusut 17,47 persen, dan saham MFMI merugi 17,42 persen.

Adapaun saham-saham yang masih menopang laju IHSG, antara lain saham JKSW dengan penguatan signifikan 34,83 persen, saham SWAT menanjak 25 persen, maupun saham KPAL untung 24,58 persen.


Prediksi Analis

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan IHSG berpotensi terkoreksi hari ini. Namun, pelemahan IHSG masih terbilang wajar.

"Mengakhiri pekan pendek libur panjang, kondisi pergerakan IHSG masih berada dalam koreksi wajar. Peluang kembalinya arus dana asing masih kita harapkan untuk dorong IHSG," tuturnya di Jakarta.

William menambahkan IHSG akan berada di kisaran 5.821 hingga 6.002.

Senada, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga memprediksi IHSG berpotensi melemah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Penguatan dolar menyebabkan kekhawatiran investor meningkat pada prospek perdagangan global.

"Ditutup bervariasi, bursa saham di Asia cenderung tertekan. Sentimen ekonomi selanjutnya investor akan terfokus pada data kinerja sektor manufaktur dan jasa di akhir pekan hingga pertemuan Organisasi negara pengeskport minyak di Wina di hari jumat," ujar dia.

"Diperkirakan IHSG bergerak tertahan dengan rentan pergerakan di 5.766-5.900," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya