Liputan6.com, Jakarta - Sejak Samsung mulai menggarap perangkat dengan OS Android, perusahaan menggunakan kustomisasi user interface (UI) yang dikenal dengan nama TouchWiz, saat ini UI tersebut bernama Samsung Experience.
Namun baru-baru ini sebuah laporan menyebut bahwa perusahaan teknologi Korea Selatan itu kemungkinan tengah mengembangkan perangkat berbasis Android Stock. Perangkat ini disebut-sebut akan jadi smartphone dengan harga terjangkau.
Mengutip laman Phone Arena, Sabtu (23/6/2018), informasi yang sama juga menyebut Samsung mengembangkan smartphone Android Go dengan RAM 1GB dan prosesor baru. Perangkat ini memiliki code name Universal7570_Go.
Baca Juga
Advertisement
Diprediksi, perangkat Android tersebut akan hadir dengan dukungan prosesor Exynos 7570. Prosesor ini memang biasanya digunakan Samsung untuk perangkat-perangkat low-end-nya.
Kemungkinan, smartphone ini adalah SM-J260 yang sebelumnya sudah muncul di beberapa kota di dunia. SM-J260F saat ini disebut-sebut telah diuji coba di Inggris, Uzbekistan, negara-negara Kaukasus, Jerman, Italia, Ukraina, Rusia, Kazakhstan, Prancis, Plandia.
Sementara, model SM-J260M tengah diuji coba di Argentina, Bolivia, Chili, Kolumbia, Trinidad dan Tobago, Peru, Panada, dan Paraguay.
Lain lagi dengan model SM-J260G yang tengah diuji coba untuk pasar Asia, terutama di India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Kamboja, Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Kendati begitu, masih ada kemungkinan perusahaan Korea tersebut membatalkan perilisan perangkat Android Go yang dimaksud. Namun, dengan banyaknya pasar yang telah diuji coba, kemungkinan tersebut sangat kecil dilakukan.
Android Go, Solusi Google untuk Smartphone Murah
Salah satu misi Google yang disampaikan di I/O 2017 adalah keinginan untuk meraih setidaknya dua miliar pengguna Android lebih banyak.
Konsep ini mereka sebut sebagai “The Next Billion Users”, di mana menargetkan lebih banyak pengguna Android di sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia. Karenanya, Google menggagas sebuah proyek yang mereka sebut “Android Go”.
Seperti dijelaskan Sameer Samat, VP Product Management Android, Android Go adalah versi ‘ringan’ dari Android O yang dikhususkan beroperasi pada perangkat Android dengan harga terjangkau. Dan kebanyakan, perangkat ini justru dijual di negara-negara berkembang.
“Android Go berjalan pada perangkat dengan spesifikasi entry level, dan juga diperuntukkan bagi pengguna dengan keterbatasan jaringan dan kemampuan,” kata Samat saat mengisi sesi keynote Google I/O 2017 di Shoreline Amphitheatre, California, Amerika Serikat, Rabu (17/5/2017).
Advertisement
Bisa Bekerja di RAM 1GB
Menariknya, Android Go bahkan bisa berfungsi pada perangkat dengan memori di bawah 1GB. Namun, mengingat perangkat yang berjalan dengan Android Go, semua aplikasi yang diinstal adalah aplikasi ‘lite’, atau memiliki memori yang kecil, ambil contoh seperti YouTube Go, Facebook Lite dan Twitter Lite.
Bahkan, browser Chrome di Android Go memiliki fitur Data Saver di mana tetap bisa menge-loadbanyak laman namun tidak mengonsumsi data secara boros.
Fitur Android Go yang bisa dimanfaatkan adalah kemudahan pengguna ketika mendapatkan gambaran sebelum melakukan streaming video. Asyiknya lagi, pengguna bahkan bisa mengunduh video saat terhubung via Wi-Fi dan bisa menontonnya secara offline.
Nantinya, smartphone terjangkau yang akan menggunakan Android Go akan hadir dengan Google Play Store edisi ekonomis. Jadi, saat pertama kali membuka Play Store, mereka akan langsung disuguhkan deretan aplikasi irit data yang bisa langsung diinstal di smartphone.
Sayangnya, Samat tidak mengungkap kapan Android Go akan go live. Bisa jadi, Android Go akan meluncur bersamaan dengan versi final Android O dalam waktu dekat.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: