Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi 1 dan seksi 2 sepanjang 20,5 kilometer (km) di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, pada tahun depan diharapkan jalan tol Trans Jawa bisa tersambung dari Merak hingga Pasuruan.
Ruas tol Gempol-Pasuruan Seksi 1A menghubungkan Gempol-Bangil sepanjang 6,8 km dan Seksi 1B menghubungkan Bangil-Rembang sejauh 7,1 km. Seksi 1A dan 1B ini mulai dibangun pada Maret 2013 yang lalu.
Advertisement
Seksi 1B selesai pembangunannya pada Maret 2017 dan Seksi 1A rampung pada Agustus 2017. Sedangkan pembangunan ruas tol Seksi 2 yang menghubungkan Rembang-Pasuruan sepanjang 6,6 km dimulai Februari 2017 dan selesai pembangunannya pada Juni 2018.
Dengan diresmikannya Tol Gempol-Pasuruan ini, total ruas tol yang telah terhubung dari Merak sampai Pasuruan adalah 920 km, di mana 607 km telah beroperasional. Sedangkan sisanya sepanjang 313 km akan beroperasional pada akhir Desember 2018.
Jokowi berharap, jalan tol yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa ini rampung pada 2019 mendatang. Tol Trans Jawa sendiri memiliki total panjang 1.150 km, dari Merak hingga Banyuwangi.
"Kita harapkan akhir tahun ini Merak - Pasuruan sudah rampung, selesai, seperti yang tadi sudah disampaikan Menteri PU. Kemudian dilanjutkan lagi ke Banyuwangi, kita harapkan 2019 juga insyaallah selesai, rampung. Merak-Banyuwangi selesai," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Jokowi menyatakan, sampai saat ini, ruas Merak sampai Pasuruan secara umum sudah bisa dilalui, meskipun ada yang masih bersifat fungsional karena masih adanya konstruksi bangunan. Dia berharap pembangunan tol ini bisa meningkatkan mobilitas orang maupun barang.
"Kita berharap dengan adanya jalan tol ini mobilitas orang, mobilitas barang, distribusi logistik, kemudian biaya logistik akan menjadi lebih murah karena bisa lebih cepat," kata dia.
Selain itu, Jokowi mengungkapkan, pembangunan tol juga harus terintegrasi dengan titik-titik pertumbuhan ekonomi. Mulai dari kawasan industri, pelabuhan, hingga pariwisata.
"Ini yang ingin kita integrasikan semua. Jadi jalan tol itu dibangun betul-betul berguna, betul-betul bermanfaat maksimal baik untuk dunia usaha, baik untuk dunia pariwisata, baik untuk dunia industri, baik juga untuk kawasan-kawasan pelabuhan yang juga sebagian sudah kita ekspansi," lanjut dia.
Terkait tarif tol, Jokowi menyatakan akan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan para investor, baik BUMN maupun swasta.
"Jadi ini kan investasi, dikerjakan oleh investor baik oleh BUMN maupun oleh swasta. Oleh sebab itu penentuan tarif jalan tol itu harus berbicara dengan mereka," ungkap dia.
Dia menegaskan tarif tol harus memberikan keuntungan bagi investor dan masyarakat, serta terjangkau.
"Kita tidak ingin investor dirugikan. Kita ingin investor diuntungkan, tapi kita juga ingin masyarakat juga diuntungkan. Artinya nanti dengan kecepatan mobilitas barang, distribusi logistik, distribusi barang, kita harapkan ya logistik akan jatuh lebih murah karena bisa lebih cepat. Saya kira semua negara membangun infrastruktur itu arahnya ke sana semuanya," tandas dia.
Tol Gempol-Pasuruan Seksi II Beroperasi, Waktu Tempuh Surabaya ke Pasuruan Hanya Sejam
Jalan tol Gempol-Pasuruan Seksi II yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada hari ini, membuat waktu tempuh Pasuruan-Surabaya maupun sebaliknya bisa dipersingkat hingga 50 persen.
Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna, mengatakan jika selama ini perjalanan dari Surabaya ke Pasuruan maupun sebaliknya memakan waktu lebih dari 2 jam.
Namun dengan adanya ruas tol tersebut, waktu tempuh kedua wilayah tersebut bisa dipersingkat hingga kurang dari 1 jam.
"Untuk waktu, kalau di tol kecepatan bisa 80 km per jam, kalau di jalan biasa 40 km per jam. Jadi bisa dua kali lipat lebih cepat. Kalau Surabaya ke Pasuruan bisa 2 jam lebih, ini bisa tidak sampai 1 jam," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Dengan demikian, lanjut Herry, keberadaan jalan tol membuat jarak antara Surabaya dan Pasuruan tersebut semakin dekat. Hal ini diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian di kedua kota tersebut.
"Artinya dengan ini terhubung, interaksi antara Pasuruan dengan Surabaya sebagai tujuan kan semakin dekat. Jadi metropolitan termasuk Surabaya itu diikat menjadi satu kawasan, termasuk kota satelitnya. Menjadi lebih dekat, dengan jarak sekitar 50 km sampai ke surabaya waktunya menjadi lebih terukur," tandas dia.
Advertisement