Liputan6.com, Jakarta Djarum Foundation melalui program Djarum Trees For Life (DTFL) bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan penghijauan di sepanjang jalan tol Gempol - Pasuruan. Di sana, mereka menanam pohon trembesi atau biasa dikenal sebagai pohon peneduh.
Vice President Director Djarum Foundation FX, Supanji, mengatakan bahwa pihaknya secara bertahap akan menanam 5.000 pohon trembesi di sepanjang 34,15 km tol Gempol - Pasuruan. Saat ini, sudah ada 1.150 pohon yang tertanam.
Advertisement
“Penanaman Trembesi sudah dilakukan di Tol Gempol – Pasuruan Seksi I sepanjang 15 kilometer. Untuk Seksi II dan III saat ini masih dalam proses. Ini masih akan terus bertambah hingga total nanti ada 5.000 pohon tertanam,” ujarnya.
Penanaman pohon trembesi di sepanjang jalan tol sendiri bertujuan untuk memberikan rasa teduh dan menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi pengguna jalan.
“Tol Gempol – Pasuruan merupakan bagian penting dari Tol Trans Jawa yang menjadi jalur transportasi utama dan padat kendaraan di Pulau Jawa. Maka, sangat penting untuk membangun juga infrastruktur hijau di sekitarnya yang mampu bermanfaat untuk menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi Indonesia di masa depan, menjadi peneduh, dan menyerap polusi udara,” ucap Supanji, pada Jumat (22/6/2018).
Pohon trembesi memang memiliki kemampuan penyerapan karbondioksidan yang begitu baik. Dengan diameter tajuk sepanjang 15 meter, satu batang pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya. Tak hanya itu, spesies tumbuhan hutan dengan nama Samanea Saman atau Albizia Saman ini juga dapat menyimpan air dan menjaga kesuburan tanah.
“Kalau sudah tertanam seluruhnya 5.000 Trembesi di Tol Gempol – Pasuruan, maka daya serap polutannya akan mencapai 142.000 ton CO2. Ini akan sangat efektif dalam menurunkan kadar polutan yang tinggi di jalan tol,” kata Supanji.
Selain penanaman, Djarum Trees For Life juga berkomitmen melakukan perawatan terhadap pepohonan Trembesi tersebut selama tiga tahun sejak ditanam. Perawatan akan dilakukan secara berkala dan tersistem berdasarkan data pohon tertanam.
Perawatan meliputi pemupukan pohon, penyiraman, pendangiran, penyiangan, dan pemangkasan pohon bila terlalu lebat. Setiap pohon yang rusak atau mati juga akan diganti dengan tanaman yang baru.
“Dalam penanaman kami juga memperhatikan aspek fungsionalitas dan keamanan pengguna jalan. Supaya pohon ini tidak hanya berfungsi dengan baik, tapi juga tidak menimbulkan bahaya,” ujar Supanji.
Setiap Trembesi yang ditanam memiliki jarak minimal 15 meter antar pohon, sehingga bisa memberikan bentang luas sebagai peneduh dan menghindari penumpukan dahan. Proses pemangkasan berkala juga dilakukan untuk menghindari pohon membentang terlalu rendah ke jalan.
Sebagai informasi, upaya penghijauan tersebut juga akan dilakukan Djarum Trees For Life di seluruh Tol Trans Jawa. Di Tol Surabaya – Mojokerto sepanjang 36,27 kilometer, Djarum Trees For Life saat ini telah menanam 3.900 Trembesi dari total target 5.000 pohon. Pada 2016, upaya serupa sudah tuntas dilakukan di Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) dengan tertanam 12.979 Trembesi sepanjang 116 kilometer.
(*)