Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin menyatakan, kebijakan memperpanjang masa libur lebaran tahun ini, membawa dampak positif bagi penguraian arus mudik dan balik Lebaran 2018, terutama bagi angkutan udara.
"Karena waktu liburnya panjang, jadi kita tidak merasakan spike atau lonjakan," ujarnya.
Advertisement
Awaludin mengatakan, trennya mudik dan balik sangat menyebar rata. Dia pun memberi perbandingan dengan 2017 yang waktu liburnya singkat, pada H-8 Lebaran lonjakan penumpang hanya 177.577 orang. Namun berbeda dengan tahun ini yang langsung melonjak mencapai 204.345 orang.
"Jadi sudah ramai di awal sampai trennya mencapai 15 persen,terus begitu sampai H-6 Lebaran," paparnya.
Begitu juga pada sebelumnya adanya arus puncak di H-4 Lebaran, untuk tahun ini perharinya tetap merata di kisaran 200 ribu sampai 204 ribu penumpang per harinya. Kalaupun ada lonjakan, hanya pada angka 206 ribu penumpang saja.
Lalu, faktor lain yang mempengaruhi lancarnya arus mudik dan balik Lebaran 2018 ini tak lepas juga dari peran maskapai yang mayoritas mengoperasikan pesawat jenis berbadan besar dan nero body.
"Kalau untuk pemilihan pesawat itu memang kebijakan dari kita, ini sudah jalan tahun ketiga. Makanya, tren pergerakan pesawat rendah namun pergerakan penumpangnya tetap banyak," tutur Awaludin.
Saksikan video pilihan di bawah ini: