Liputan6.com, London - Asap yang dikeluarkan melalui knalpot kendaraan jadi masalah yang patut diperhatikan. Bahkan, di Hari Udara Bersih beberapa waktu lalu, dalam penelitian sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat Global Action Plan mengungkap, anak-anak lebih banyak terpapar polusi udara daripada orang dewasa.
Dilansir Autoevlution dari The Independent, Sabtu (23/6/2018), karena postur badan anak-anak lebih kecil, maka mereka ke sekolah dengan berjalan kaki melewati padatnya lalu lintas menghirup asap knalpot 30 persen lebih banyak.
Baca Juga
Advertisement
Lantas bagaimana dengan mengantarkan anak-anak ke sekolah menggunakan sepeda motor? Hal ini juga sama saja.
Anak-anak 2,5 kali lebih rentan menghirup polusi udara yang dihasilkan kendaraan berjenis bensin maupun Diesel daripada anak-anak yang pergi ke sekolah di dekat rumah.
Dari penelitian ini disebutkan, asap knalpot yang dihirup anak-anak berjenis nitrogen oksida, nitrogen dioksida dan sejumlah partikel lain dari Diesel.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Risiko
Orang yang banyak terpapar asap knalpot dalam jangka waktu panjang akan terindikasi gangguan perkembangan dan komplikasi kesehatan mulai dari asma hingga radang paru-paru.
“Paru-paru anak-anak sangat rentan, karena anak sekolah maupun anak remaja masih dalam tahap berkembang,” ucap Profesor Jonathan Grigg dari Universitas Queen Mary.
Adapun penelitian soal pencemaran udara dari asal knalpot ini dilakukan di empat kota di Inggris, yaitu Manchester, Glasgow, Leeds dan London.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Sumsel, Bali dan Sulsel di sini.
Dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di Liputan6.com.
Advertisement