Liputan6.com, Garut Akibat antrian volume kendaraan cukup panjang, kepolisian resort Garut, Jawa Barat, telah melakukan rekayasa arus satu arah atau one way, empat kali di jalur mudik selatan hingga siang ini. Delman dan kendaraan besar sumbu tiga yang mulai beroperasi ikut menghambat arus balik.
"Prediksinya hari ini dan besok, kan puncak (arus balik)," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, di sela-sela pembukaan satu arah, pos pelayanan terpadu Limbangan, Garut, Sabtu (23/6/2018) siang.
Menurutnya antrian panjang volume kendaraan arus balik dari arah timur ke barat tidak terelakan, sehingga dibutuhkan ketepatan mengurai kendaraan agar tidak mengular panjang. "Ya kita pantau terus, tadi dari Malangbong, Lewo, kemudian sekarang Limbangan," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Hingga siang tadi antrian kendaraan masih berlangsung, beberapa aktifitas delman yang sejak kemarin telah beroperasi ikut menghambat jalannya arus kendaraan. "Ya bagaimana lagi, kita minta mereka agar saat one way mohon untuk menepi sejenak," kata dia.
Bahkan aktifitas mobil sumbu tiga ke atas terutama angkutan logistik yang mulai aktif kembali hari ini, nampak dalam antrian kendaraan arus balik. "Doakan saja semoga semuanya lancar," pinta dia.
Berdasarkan data hitung TMC pos pelayanan terpadu Limbangan, Garut hingga pukul 07.00 pagi tadi tercatat, jumlah kendaraan yang melintasi Limbangan dari arah Tasik ke Bandung mencapai 52.026 unit, angka ini menurun jika dibanding sejari sebelumnya yang mencapai 69 ribu lebih.
Sementara menuju timur dari Bandung ke Tasik mencapai 31.947 unit, angka ini turun dari sebelumnya yang mencapai 34 ribu lebih.
Aktfitas Arus Mudik dan Balik Tahun Ini Menurun
Kasatlantas Polres Garut AKP Erik Bangun Prakasa menambahkan, dibanding tahun lalu, aktifitas arus mudik dan balik tahun ini dinilai menurun. Pengoperasian beberapa ruas tol baru di beberapa titik pulau Jawa, diprediksi ikut mengalihkan arus kendaraan pemudik.
"Paling sisanya yang berada di jalur selatan baru ke sini," ujar dia.
Erik kemudian mencontohkan aktifitas mudik tahun lalu yang sudah ramai sejak minus 6 lebaran, namun tahun ini baru terjadi pada minus tiga lebaran. "Mungkin lamanya cuti lebaran juga ikut mempengaruhi," kata dia.
Hal itu berimbas pula pada aktifitas arus balik lebaran, tahun ini puncak arus balik kata dia, baru terjadi pada H+4 Lebaran, padahal tahun lalu sejak H+2 sudah ramai pemudik. "Memang dampaknya selain dari tol, juga libur panjang," ujarnya.
Budi menambahkan, dengan pengaturan rekayasa lalu lintas yang tepat, serta kesigapan petugas di lapangan, angka kecelakaan lalu lintas mulai H - 7 hingga H + 7 arus mudik dan balik lebaran tahun ini turun dratis. "Alhamdulillah nihil tanpa korban, aman," kata dia sambil tersenyum.
Ia berharap dengan satu hari arus balik tersisa yang berlangsung hari esok, seluruh aktifitas mudik nasional yang melintasi selatam Jawa, bebas dari insiden kecelakaan dan korban jiwa. "Berdoa saja, asal hati-hati insyaalloh aman," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement