Liputan6.com, Jakarta - Wapres RI Jusuf Kalla (JK) mengingatkan, dalam mengelola lembaga pendidikan juga harus dengan pikiran dagang, jangan hanya pikiran akademis.
Hal ini diungkapnya saat bernostalgia tentang pembangunan dan perkembangan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dalam pidato pengukuhan penganugerahan gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa atas dirinya di aula Al Jibra, Sabtu, 23 Mei 2018.
Advertisement
Penganugerahan ini diberikan dalam rangkaian milad ke 64 kampus UMI Makassar. Jusuf Kalla sendiri pernah memimpin yayasan Wakaf UMI, sebagai ketua periode 1992-1994.
Kata JK, bersama Fadeli Luran, dia memimpin yayasan wakaf UMI di tengah-tengah krisis yang panjang. Tapi dengan dorongan para mahasiswanya, maka kampus ini berusaha dibangun meski tanpa modal. Lokasi kampus yang tadinya di Jalan Kakak tua, dipindahkan ke Jalan Urip Sumoharjo.
Mokhtar Noer Jaya yang juga pengurus yayasan, kata Jusuf Kalla, sempat mempertanyakan bagaimana memindahkan lokasi kampus tanpa modal. Lalu saat lokasi yang ditunjuk di Jalan Urip Sumoharjo adalah kawasan hutan nipa, semua pengurus yayasan menolak.
"Tidak ada yang mau beli lahan di kawasan hutan nipa itu, tapi kita beli saja. mereka lupa kalau kawasan hutan nipa itu murah. Setelah itu kita beli jalannya hingga jadilah kampus UMI seperti ini sekarang. Jadi memaitenance universitas itu harus juga dengan pikiran dagang, jangan hanya pikiran akademis," kata Jusuf Kalla.
Hibahkan Lahan
Namun ditambahkan, yang membangun kampus UMI selanjutnya adalah pengurus yayasan berikutnya setelah dirinya menyerahkan kepemimpinan. Kata Jusuf Kalla, karena saat itu dirinya sebagai ketua maka untuk beli tanah atau lahan kampus semua atas namanya.
"Tapi selanjutnya panggil notaris dan membuat pernyataan bahwa tanah itu bukan miliknya pribadi tapi milik UMI," ucap JK.
Di tengah pidatonya, Jusuf Kalla mewanti-wanti agar kampus UMI Makassar ini dibangun sebaik-baiknya karena ilmu pengetahuan itu terus berkembang pesat. Sehingga universitas itu, di samping mengajar juga harus meneliti. Tanpa meningkatkan kualitas melalui penelitian maka universitas akan ketinggalan.
Reporter: Salviah Ika Padmasari
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement