Kekurangan Narapidana, Belanda Berencana Tutup 4 Penjara

Pemerintah Belanda tengah mempertimbangkan penutupan empat penjaranya setelah data menunjukkan bahwa tingkat kejahatan di Belada kian menurun sejak tahun 1980.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Jun 2018, 19:12 WIB
Ilustrasi Napi di Penjara

Liputan6.com, Amsterdam - Pemerintah Belanda berencana untuk menutup empat penjara yang ada di negaranya lantaran sedikitnya kasus kejahatan yang mengharuskan seseorang untuk di tahan.

Dikutip dari laman Daily Mail, Minggu (24/6/2018), bahkan demi mengisi penjara tersebut, Belanda sudah mengimpor tahanan untuk mengisi penjara di negara tersebut.

Kini, pemerintah tengah mempertimbangkan penutupan empat penjaranya setelah data menunjukkan bahwa tingkat kejahatan di Belanda kian menurun sejak tahun 1980.

Pada tahun 2013, kebijakan impor pelaku kejahatan ini menimbulkan kemarahan di kalanhga pekerja penjara. Sebab, mereka harus mengurus narapidana yang bukan dari Belanda, melainkan dari negara lain termasuk Norwegia dan Belgia.

Menurut surat kabar Belanda Algemeen Dagblad, pemerintah telah mengidentifikasi penjara mana yang akan ditutup oleh menteri kehakiman Sander Dekker.

Penjara di Zoetermeer, Zeist, Almere dan Zwaag di Belanda Utara semuanya akan ditutup.

Algemeen Dagblad melaporkan bahwa sepertiga dari 13.500 tempat tidur penjara di Belanda terbengkalai pada tahun 2017.

Dekker belum mengomentari laporan tersebut, tetapi ia akan menyampaikan pandangannya sebelum reses musim panas di parlemen Belanda.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Dilanda Kerusuhan di Penjara

Ilustrasi penjara (iStock)

Beberapa waktu lalu, insiden kerusuhan terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.Kerusuhan seperti di Mako Brimob di sejumlah negara dilaporkan membuat beberapa narapidana kabur. Bahkan banyak di antaranya tewas.

Tak hanya di Tanah Air, kasus kerusuhan dalam penjara juga pernah terjadi di Brasil. Di Milton Dias Moreira di Rio de Janeiro, Brasil. Sejumlah sipir disandera oleh para narapidana.

Anggota unit elite SWAT dan polisi diterjunkan untuk menangani kerusuhan penjara Brasil itu.

Dikutip dari News.com.au, 19 Februari 2018, menurut e-mail dari badan lembaga pemasyarakatan negara bagian Rio, kerusuhan penjara Brasil telah dimulai sejak Minggu, 18 Februari 2018 siang.

Namun, e-mail tersebut tidak menyebut jumlah orang yang disandera dan informasi korban tewas atau luka.

Kerusuhan itu diperparah dengan padatnya penjara, di mana terdapat lebih dari 2.000 narapidana yang ditahan di fasilitas yang dibangun hanya untuk menampung 900 orang itu.

Insiden tersebut merupakan yang terakhir dalam serangkaian kerusuhan penjara mematikan di Brasil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya