5 Risiko Kesehatan yang Intai Pemain Sepak Bola

Kepala menjadi salah satu bagian tubuh yang paling rentan dalam permainan sepak bola

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Jun 2018, 07:00 WIB
Penyerang Timnas Prancis, Olivier Giroud dan rekan setimnya turun dari pesawat setibanya di bandara Sheremetyevo Moskow, Minggu (10/6). Giroud ikut dalam rombongan yang akan berlaga di Piala Dunia 2018 meski sedang kondisi cedera. (AP/Pavel Golovkin)

Liputan6.com, Jakarta Walaupun menjadi olahraga yang paling terkenal di dunia, sepak bola ternyata juga rentan akan berbagai risiko. Cedera, keram, atau patah tulang sepertinya hanyalah sedikit bahaya yang bisa saja diterima oleh para pemain sepak bola.

Mengutip Times of India pada Senin (25/6/2018), olahraga sepak bola paling tidak memiliki lima risiko pada tubuh seperti hal- hal berikut ini.

1. Risiko gegar otak

Sebuah kasus menemukan pemain sepak bola sekolah menengah yang menerima pukulan di kepala yang setara dengan 300 kali gaya gravitasi.

Ini sama saja dengan 20 kali kekuatan tabrakan mobil. Risiko gegar otak dan masalah terkait lainnya merupakan salah satu faktor paling menakutkan dalam permainan sepak bola

 

Simak juga video menarik berikut ini:


Trauma

Penyerang timnas Prancis, Kylian Mbappe terkapar kesakitan setelah mengalami cedera pada sesi latihan menjelang Piala Dunia 2018 di stadion Glebovets, Istra, Selasa (12/6). Cedera itu didapat Mbappe setelah berebut bola dengan Adil Rami. (AFP/FRANCK FIFE)

2. Risiko trauma encephalopathy kronis

Salah satu faktor yang paling membuat orang menjauh dari permainan sepak bola adalah risiko Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE).

Ini adalah penyakit yang terjadi pada orang yang memiliki riwayat gegar otak. Hal tersebut membuat masalah pada kepala dan menyebabkan permasalahan perilaku.

Sebuah studi oleh Journal of American Medical Association menunjukkan bahwa 87 persen dari mantan pemain sepak bola mengalami CTE.

3. Risiko penyakit neurodegeneratif

Pemain sepak bola juga rentan mengalami gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia. Mereka juga tiga kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit ini dibanding mereka yang tidak bermain sepak bola.

Mereka juga berisiko empat kali lebih rentan meninggal karena Alzheimer. Hal ini telah ditunjukkan dalam sebuah studi. Meski begitu, risiko Alzheimer pada pesepak bola  ini hanya berupa keterkaitan, bukan sebab-akibat.

 


Depresi dan risiko kesehatan lainnya

Striker Swedia, Marcus Berg, berusaha membobol kiper Jerman, Manuel Neuer, pada laga grup F Piala Dunia di Stadion Fisht, Sochi, Sabtu (23/6/2018). Jerman menang 2-1 atas Swedia. (AP/Frank Augstein)

4. Risiko depresi

Trauma kepala yang berulang kali bisa membuat seorang pemain sepak bola mudah terkena depresi.

5. Risiko kesehatan fisik

Terlepas dari semua risiko neurologis yang ada, para pemain tentunya juga berhadapan dengan cedera fisik berat yang rentan terjadi. Mereka mungkin saja terluka pada sendi dan ligamen pinggul, siku, dan lutut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya