Liputan6.com, Cirebon - Densus 88 Antiteror terus berupaya melumpuhkan teroris yang diduga akan melakukan berbagai aksi di Indonesia. Densus juga melakukan penangkapan teroris dua daerah, yakni Depok dan Subang, Jawa Barat.
Tak hanya itu, pelumpuhan aksi terduga teroris juga kembali dilakukan di Cirebon, Jawa Barat. Di kawasan Tiga Berlian, Kota Cirebon, terduga teroris berinisial SAP (20) tersebut ditangkap saat tengah bekerja di sebuah dealer mobil.
Advertisement
Dari data yang didapat di lokasi penangkapan, SAP merupakan warga Blok Serang, RT 02 RW 03, Desa Krandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. SAP diketahui merupakan karyawan dealer PT Cinta Damai Putra Sejahtera.
SAP ditangkap Densus 88 Antiteror pada Sabtu, 23 Juni 2018, sekitar pukul 15.15 WIB.
"Baru tiga bulan bekerja di sini," ucap salah seorang petugas keamanan setempat, Maryono, Minggu (24/6/2018).
Maryono mengaku tidak menyangka karyawan di tempatnya bekerja adalah salah seorang terduga teroris. Dia membeberkan, sebelum SAP tertangkap, sempat meminta izin untuk duduk di dekat pos satpam.
Maryono mengatakan pula, SAP sempat mengaku sedang menunggu temannya untuk menjemput. Namun, tak disangka, yang datang adalah anggota Densus 88.
"Langsung digeledah dan dibawa tidak tahu ke mana," sebut dia.
Maryono pun mengaku, setelah Densus 88 berhasil menangkap SAP, langsung mengamankan sejumlah barang bukti yang dibawa terduga teroris. Seperti tas berwarna hitam, sepeda motor merek Honda Beat, telepon seluler, obat-obatan, STNK, dompet, dan uang Rp 53.000 milik SAP.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali, dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perubahan Sikap
Setelah menangkap, Densus langsung menggeledah rumah SAP. Namun sayang, tak ada satu pun anggota Densus maupun kepolisian memberikan keterangan terkait hasil penggeledahan rumah SAP.
Kepala Desa Kerandon Warnawan mengaku usai penangkapan, Densus 88 langsung melakukan penggeledahan di rumah SAP. Namun, saat penggeledahan dia mengaku sedang berada di luar desa.
"Polres telepon saya memberitahu akan ada penggeledahan tapi saya sedang di luar saya bilang iya saja," sebut dia.
Warnawan mengatakan pula, SAP merupakan warga asli Desa Kerandon, Kabupaten Cirebon. Dia menambahkan, lokasi penggeledahan merupakan rumah orangtua SAP.
Dia mengaku tidak menyangka, SAP menjadi salah satu terduga teroris yang diincar oleh Densus 88. Perubahan sikap terjadi saat SAP mulai memasuki bangku kuliah.
"Kuliah di Cirebon dan sambil bekerja di dealer itu saya tahunya SAP ditangkap di tempat kerjanya," ujar dia.
Dia mengatakan, sempat bertemu dengan ibu SAP usah penggeledahan di rumahnya. Dalam penggeledahan, Densus 88 membawa sebuah buku kitab.
"Saya tanya ibunya juga tidak paham," sambung dia.
Saat penangkapan, posisi orangtua korban tengah berada di luar rumah. Diketahui, orangtua korban adalah pedagang angkringan.
Dari serangkaian kejadian pada akhir pekan tersebut, dia berharap tidak terulang lagi. Warnawan mengaku akan lebih gencar menggelar program pembinaan terhadap warganya.
"Sepertinya harus lebih digenjot lagi program pembinaan khususnya orangtua karena perubahan sikap anak juga mungkin kelalaian orangtua," ujar dia.
Advertisement