Ketika Harry Moekti Bicara soal Kematian

Kepergian Harry Moekti meninggalkan kesedihan mendalam bagi orang terdekatnya.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 25 Jun 2018, 10:30 WIB
Kepergian Harry Moekti meninggalkan kesedihan mendalam bagi orang terdekatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan rocker, Harry Moekti mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat, Minggu (24/6/2018) pukul 20.49 WIB. Harry Moekti menutup mata di usia 61 tahun.

Kepergian Harry Moekti meninggalkan kesedihan mendalam bagi orang terdekatnya. Pasalnya, ia meninggal dunia di saat sedang aktif-aktifnya berdakwah.

Sejak 1995, Harry Moekti memang memutuskan untuk berhenti menjadi rocker dan banting setir sebagai dai. Pelantun lagu "Ada Kamu" itu terbilang sukses membalik dunianya menjadi lebih agamais dan menyebar dakwah.

Seperti yang terlihat ketika Harry Moekti memberikan pesannya kepada para mualaf. Dalam sebuah cuplikan wawancara, Harry Moekti membuka nasihatnya tentang iman dan rezeki.


Nasihat Bijak

Harry Moekti pernah tergabung dalam Band Makara di era tahun 1980-an

"Senang sekali saya punya sahabat dan teman-teman baru khususnya para mualaf. Setelah hijrah masuk Islam, istikamah, apa itu istikamah? Tegak, lurus. Tegak imanmu Allah saja. Harta, ketenaran," ungkap Harry Moekti.

"Kalau al-fakir dulu selain Allah imannya satu, ada lagi yang lain, rocker, keartisan. Tinggalkan ini semua, mantap iman kepada Allah saja karena dia pemberi rezeki, jangan takut masalah rezeki," imbuhnya.


Masalah Kematian

Harry Moekti, mantan rocker yang menjadi penceramah (pnri.go.id)

Tak cuma itu, Harry Moekti juga berbicara soal kematian. Ia mengajak para mualaf agar hanya menggantungkan hidupnya kepada Allah.

"Masalah mati, dia yang mematikan. Masalah hidup, dialah Allah yang menghidupkan. Begitu pun jodoh, lantas beraktivitas dengan lurus, tegak lurus. Lurus itu ucapan dan perbuatanmu taat pada yang wajib, sunah, mubah, makruh, haram. Syariat Islam," imbau Harry Moekti.

"Semoga bermanfaat, senang sekali sahabat baru mualaf, (ayo) ngaji, mengaji adalah modal dari takwa, jangan tunggu esok," ia mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya