Kapolri Duga Penembakan Pesawat di Papua Ditunggangi Kepentingan Politik

Aksi penembakan ini dilakukan berdekatan dengan momentum pemungutan suara Pilkada Serentak 2018.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 25 Jun 2018, 14:47 WIB
Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, di Posko Terpadu Angkutan Lebaran (Angleb) 2018, di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten, Senin (11/06/2018). (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga, penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pesawat Trigana yang mengangkut anggota Brimob di Kabupaten Nduga, Papua ditunggangi kepentingan politik.

Terlebih aksi penembakan ini dilakukan berdekatan dengan momentum pemungutan suara Pilkada Serentak 2018. Aksi penyerangan yang dilakukan oleh KKB di Kabupaten Nduga ini bukan kali pertama terjadi.

"Dulu ada kelompok di sini pernah menyandera orang dalam peristiwa Mapenduma. Jadi kelompok-kelompok bersenjata ini sering kali dimanfaatkan atau juga ikut memanfaatkan situasi pilkada," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).

Tito menganalisa, terdapat kecenderungan kelompok tertentu memanfaatkan KKB ini melakukan kekacauan untuk kepentingan politik. Dalam situasi yang kacau, kelompok tersebut akan mengintimidasi warga agar memilih kandidat tertentu di Pilkada.

"Tapi kita nggak akan mundur, kita akan tetap kirim pasukan. Kalau kurang kita tambah lagi. Kita nggak boleh kalah oleh kelompok-kelompok itu dalam rangka menjamin proses demokrasi berjalan tanpa intimidasi," ucapnya.

 


Siapa Dalangnya?

Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua cukup paham terhadap karakteristik KKB di wilayah tersebut. Saat itu, pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Puncak bahkan sempat tertunda hingga empat tahun akibat kekacauan yang diciptakan oleh KKB.

Namun Tito belum bisa memastikan siapa dalang atau aktor politik di balik penyerangan tersebut. Apalagi aparat gabungan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku penembakan.

"Jadi peristiwa ini kita duga adalah kelompok bersenjata yang dimanfaatkan untuk permainan politik," Tito menandaskan.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya