Waspada, Banyak Pemandu Liar Tersebar di Destinasi Wisata NTT

Asita Provinsi NTT mengimbau wisatawan mewaspadai guide liar yang tersebar di setiap destinasi wisata NTT.

oleh Amar Ola Keda diperbarui 26 Jun 2018, 08:01 WIB
Pantai Liman, salah satu tempat wisata di NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Asosiasi Biro Perjalanan atau Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi NTT mengimbau wisatawan mewaspadai guide liar atau pemandu wisata lepas yang tersebar di setiap destinasi wisata NTT.

"Banyak guide liar, mereka tersebar hampir di semua destinasi wisata, bukan saja di Labuan Bajo," ucap Ketua ASITA NTT, Abed Frans kepada Liputan6.com, Senin, 25 Juni 2018.

Menurutnya, biasanya wisatawan sulit untuk membedakan mana guide liar atau resmi. Sebab, pemandu wisata lepas biasanya memiliki kemampuan khusus untuk meyakinkan wisatawan.

Dia menjelaskan, guide liar biasanya menyasar wisatawan backpacker atau penyandang ransel. Wisatawan backpacker, kata dia, umumnya suka mencari guide yang penampilannya unik dan harga yang murah

"Sulit ya dibedakan, karena kalau wisatawan backpacker itu umumnya suka mencari guide yang penampilannya unik dan harga yang murah, tanpa peduli dengan resmi atau tidaknya guide itu," katanya.

Dia menyarankan pemerintah daerah atau pemda setempat bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) setempat untuk melakukan inventarisasi semua pelaku pariwisata di daerah masing-masing.

Hal ini segera dilakukan untuk mengetahui secara pasti para pelaku pariwisata yang beroperasi di daerah tersebut. Dari situ akan diketahui siapa saja yang sudah memiliki izin dan sudah tersertifikasi dengan resmi.

"Setelah itu baru dilakukan pembenahan, mungkin dengan melarang yang belum mempunyai izin, atau mengarahkan mereka agar menjadi pelaku pariwisata yang resmi, serta rutin melakukan pengawasan/monitoring di lapangan," dia memungkasi.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tertibkan Pemandu Wisata Liar di Labuan Bajo

Ketua ASITA NTT, Abed Frans. (Liputan6.com/Ola Keda)

Sebelumnya, Asita Provinsi NTT mengecam keras aksi pemerkosaan seorang turis Prancis oleh salah satu pemandu wisata lepas di Labuan Bajo.

"Kasus itu jelas sangat memalukan karena citra pariwisata NTT, khususnya Labuan Bajo tercoreng," ujar Ketua Asita NTT, Abed Frans kepada Liputan6.com, Minggu, 24 Juni 2018.

Dia mengatakan, dalam memberikan pelayanan, Asita sebagai asosiasi operator sangat tergantung pada pelayanan pemandu wisata atau guide yang melayani tamu-tamu di lapangan. Karena itu, Asita sangat berharap Himpunan Pramuwisata Indonedia (HPI) Kabupaten Manggarai Barat dan Pemda setempat agar segera mengatasi masalah tersebut.

Dia juga meminta pemda dan HPI Manggarai Barat bisa memberi jaminan bahwa guide yang bertugas di Labuan Bajo merupakan guide resmi yg sudah mendapatkan sertifikat dari pemerintah atau lembaga sertifikasi resmi.

"Harus segera ditertibkan, karena guide-guide liar bisa saja mengaku dari agen resmi, ulah mereka akan merusak citra wisata kita," imbuh Abed.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya