Liputan6.com, London - Camilla Parker Bowls diketahui kerap beraktivitas mengenakan sepasang sepatu klasik berwarna krem dengan ujung hitam, hasil rancangan rumah mode Chanel.
Bukan suatu kebetulan, melainkan ada sebuah alasan sentimental mengapa wanita bergelar Duchess of Cornwall itu menggemari sepatu rancangan desainer Coco Chanel.
Dikutip dari The Sun pada Senin (25/6/2018), Camilla terlihat mengenakan sepatu tersebut di dua kesempatan dalam seminggu terakhir. Pertama, pada agenda amal yang digelar oleh Elephant Family pada 21 Juni, dan kedua pada kunjungan kerajaan ke Salisbury pada keesokan harinya.
Namun, alasan sentimental itu berkebalikan menjadi "sebuah luka" bagi mendiang Putri Diana. Inisial CC pada sepatu tersebut, menurut beberapa sumber, dianggap mengingatkan sang Princess of Wales terhadap perselingkuhan yang dilakukan oleh Pangeran Charles terhadapnya.
Putri Diana mengasosiasikan inisial CC sebagai kepanjangan dari Charles dan Camilla, bukan merujuk pada singkatan Coco Chanel, yang merupakan desainer kelahiran Prancis, pencipta sepatu legendaris tersebut.
Putri Diana meninggal dalam sebuah kecelakaan tunggal pada 1997 silam, ketika baru menginjak usia 36 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Dia dan Charles telah bercerai setahun sebelumnya pada 1996, di mana membuka jalan bagi Charles untuk akhirnya menikahi Camilla pada 2005.
Namun hubungan romantis Charles dan Camilla diyakini telah dimulai bertahun-tahun sebelumnya. Keduanya disebut berselingkuh pada 1986, ketika Charles masih menikah dengan Diana, dan Camilla merupakan istri dari Andrew Parker Bowles.
Terlebih lagi, Putri Diana sangat menyadari perasaan Charles terhadap Camilla ketika dia masih menikah dengannya.
Setelah perceraiannya dengan Charles, Putri Diana dilaporkan menolak mengenakan pakaian dan aksesori lansiran Chanel, karena mengklaim bahwa merek tersebut memiliki arti khusus bagi Charles dan Camilla.
Hal ini diungkapkan oleh desainer Jayson Brundson, yang mendadani Putri Diana untuk sebuah acara di salah satu rumah sakit di Australia pada 1996.
Jayson memilih sepasang sepatu Chanel untuk dipakai sang putri, tetapi dia menolak.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Harper's Bazaar edisi Australia, sang desainer bercerita bahwa Putri Diana menyebut Charles dan Camilla sebagai inisial "C Ganda" (Double C), yang tertera jelas di sebagian besar produk lansiran Chanel.
Jayson berujar: "Saya menemukan sepasang sepatu Chanel. Saya berkata, 'baik ini akan terlihat hebat dengan Versace' dan dia berkata 'tidak, saya tidak bisa memakai huruf C yang bersambung, C ganda. Saya tidak mau'."
"Jadi saya bertanya mengapa, dan dia berkata, 'itu Camilla dan Charles'."
Simak video pilihan berikut:
Potongan Rambut yang Tidak Berubah
Sementara itu, Putri Diana sangat dikenal karena rambut pirangnya yang indah dan tertata dengan sempurna. Semasa hidupnya, ibu kandung dari Pangeran William dan Harry ini selalu tampil modis dengan potongan rambut pendek pixie-nya.
Itulah mengapa banyak orang yang menganggap Putri Diana sebagai trendsetter era 80-an dan 90-an. Lantaran tak pernah memanjangkan rambut dan memilih gaya yang konsisten, media selalu mengorek-ngorek segala hal tentangnya. Salah satunya adalah seberapa panjang Diana memotong rambutnya.
Bahkan para penggemar Putri yang sangat terobsesi dengannya berupaya mencari tahu seberapa sering Diana memangkas rambutnya.
Penata rambut Putri Diana kala itu, Richard Dalton, buka suara. Ia membeberkan kisahnya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan majalah Town & Country.
"Apa pun yang saya lakukan pada rambutnya, akan menjadi berita halaman depan," akunya seperti dikutip dari Hello Magazine.
Karena itu, Lady Di selalu khawatir apabila potongan rambutnya berubah drastis, sebab hal tersebut merupakan "makanan enak" bagi pers.
"Kami harus sangat berhati-hati ketika menata dan merapihkannya. Kami harus memangkasnya seperempat inci pada suatu waktu selama beberapa minggu," lanjut Richard yang telah bekerja untuk Diana selama 12 tahun.
Advertisement