Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menggelar Halalbihalal di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra V, Jakarta Selatan. Acara ini digelar sebagai ajang silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah Lebaran.
Acara ini digelar mulai pukul 19.00 WIB. Dengan mengenakan tunik perpaduan warna abu-abu dan putih, Susi menyalami setiap tamu yang hadir di acara tersebut. Susi bahkan tidak segan-segan mendatangi langsung tamu-tamu tersebut dan meminta maaf lahir batin.
Baca Juga
Advertisement
"Saya tidak mau punya dosa, lunas hari ini. Besok marah-marah lagi," ujar dia sambil bercanda di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Senin (25/6/2018).
Sejumlah pejabat pun terlihat hadir dalam acara halalbihalal ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua KPK Agus Rahardjo, Mantan Kepala PPATK Yunus Husein.
Selain itu juga hadir para duta besar negara sahabat seperti Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik. Serta jajaran eselon 1 di lingkungan KKP.
Menteri Susi Bantah Persulit Ekspor Ikan ke Eropa
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku tidak pernah menghambat ekspor perikanan ke Uni Eropa. Pernyataan Menteri Susi tersebut menyusul adanya keluhan dari pengusaha yang kesulitan untuk melakukan ekspor karena tidak adanya kepastian soal izin ekspor produk perikanan.
Menteri Susi mengatakan, tidak benar jika selama ini KKP tidak melakukan langkah apa pun untuk mendorong ekspor perikanan, termasuk soal kemudahan perizinan.
"Eksportir mengeluh mau ekspor ke Eropa, disebut KKP diam saja, jadi bagi saya agak aneh dan itu saya pikir tidak betul," ujar dia di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, pada 19 Maret 2018.
Menteri Susi menjelaskan, izin ekspor produk perikanan ke Eropa bukan diberikan oleh KKP, melainkan oleh otoritas yang berwenang di benua tersebut. Oleh sebab itu, salah jika pengusaha hanya menyalahkan KKP karena tidak bisa mengekspor produknya ke Eropa.
"Kalau kalian tulis KKP diam dengan izin ekspor ke Eropa itu tidak benar. Izin Eropa itu Eropa yang kasih bukan kami. Jadi, KKP mau diam mau berusaha kalau Uni Eropa memang enggak kasih ya enggak bisa ekspor," kata dia.
Selain itu, dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan asosiasi mengenai hal ini. Hasilnya, diketahui jika Uni Eropa memang membatasi kuota ekspor perikanan dari Indonesia.
"Seminggu yang lalu, itu saya kedatangan (asosiasi), langsung malamnya kita rapat dengan Pak Dirjen membahas bagaimana kita bisa mendapatkan approval number tambahan untuk eskportir-eksportir lainnya untuk ekspor ke Eropa. Dan waktu itu AP5I (Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia), membahas dengan kita. Rupanya memang Indonesia sekarang kuotanya masih dibatasi," tandas dia.
Advertisement