Jakarta - Kapten timnas basket kursi roda Indonesia, Donald Santoso, mengatakan timnya menghadapi sejumlah kendala dalam persiapan menjelang Asian Paragames 2018. Namun, situasi itu tak menyurutkan semangat mereka.
Baca Juga
Advertisement
Berbeda dengan olahraga lain, basket kursi roda merupakan hal baru di Indonesia. Bahkan, timnas basket kursi roda Indonesia baru terbentuk pada Desember 2017.
Hasilnya, sejumlah kendala termasuk alat-alat dan fasilitas timnas bola basket kursi roda Indonesia belum memadai. Bahkan, mereka mendapat sejumlah pinjaman kursi roda dari Thailand yang menjadi lawan uji coba pada Senin (25/6/2017).
"Dibandingkan dengan Thailand, peralatan yang kami miliki jauh standarnya. Beberapa merupakan modifikasi sendiri, ada juga yang donasi, benar-benar kursi roda lama. Hal itu dapat membuat perbedaan besar," ujar Donald kepada Bola.com.
"Meski atlet kita kuat dan cepat, tetapi kursi rodanya buruk, tetap saja kurang bagus. Sejujurnya, kursi roda basket cukup mahal sehingga kita juga butuh sponsor dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah," lanjutnya.
Selain faktor kursi roda, Donald juga mengaku kesulitan mencari pemain basket. Hasilnya, Donald mencari atlet kursi roda lain untuk dilatih bermain basket.
"Rata-rata pemain kami tidak memiiki latar belakang basket. Kebanyakan dari atlet kursi roda tenis, bulutangkis, dan balapan. Tantangannya, mereka baru pertama kali bermain olahraga tim di basket," kata Donald.
"Meski begitu, kami tidak menyerah menjelang Asian Paragames menghadapi tim kuat seperti Jepang. Kami tidak menargetkan medali, itu hanya bonus. Saya berharap bisa memenangi satu atau dua pertandingan," imbuh Donald.
Basket kursi roda bukan hal baru untuk Donald Santoso. Sebelumnya, pria berusia 27 tahun tersebut sempat membela tim basket kursi roda Phoenix Suns di Amerika Serikat.