Liputan6.com, Jakarta Menabung di bank seharusnya membuat orang merasa semakin aman secara finansial. Namun tidak dengan para nasabah di TSB Bank yang mengaku uang dari rekeningnya hilang begitu saja.
Melansir laman The Guardian, Selasa (26/6/2018), TSB mengakui sebanyak 1.300 nasabah kehilangan uang dari rekeningnya. Itu lantaran sejumlah penipu memanfaatkan pembaruan sistem IT di bank tersebut baru-baru ni.
Baca Juga
Advertisement
CEO TBS Bank Paul Pester juga mengungkakpan bahwa jumlah nasabah terus menerus berkurang setiap harinya. Bahkan dalam catatannya, sebanyak 400 hingga 500 nasabah menutup rekening di bank yang berbasis di Inggris tersebut.
Sejak April saat berbagai persoalan IT muncul, sebanyak 12.500 nasabah telah menutup rekeningnya. Sayangnya, para nasabah yang kehilangan uang belum mendapatkan ganti rugi yang memadai.
Sementara jajaran eksekutif, termasuk pimpinan TSB Richard Meddings dan COO Miquel Montes serta Pester terus didorong untuk mengundurkan diri. Pasalnya, ketiga pihak tersebut tidak benar-benar memperhatikan kepentingan nasabah yang merugi.
Pester berulang kali meminta maaf atas kejadian tersebut tapi menolak untuk mempertimbangkan pengunduran dirinya dari bank tersebut.
"Saya yakin, saya adalah orang yang tepat untuk mengatasi masalah ini demi para nasabah kami," tandasnya.
1,9 juta nasabah alami masalah layanan daring dan mobile banking
Terdapat 1,9 juta dari seluruh 5,2 juta nasabah TSB terus mengalami masalah dengan layanan daring dan mobile banking sejak 23 April tahun ini. Semua terjadi setelah seluruh rekening dimigrasi dari sistem IT lama milik Llyods Banking Group ke operasi teknologi Sabadell milik Spanyol.
Lebih dari enam minggu kemudian, beberapa nasabah TSB masih mengalami gangguan. Pihak bank lantas mengatakan itu sebagai hal yang normal bahwa sebagian nasabah akan mengalami gangguan saat melalukan pembayaran.
Sayangnya, hingga kini banyak nasabah yang masih mengalami gangguan bahkan kehilangan uang dari rekeningnya.
Advertisement