Liputan6.com, Washington DC - Beberapa waktu lalu seorang juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders diusir dari sebuah restoran di Kota Lexington, The Red Hen. Sang pemiik pun menuai kecaman dari banyak pihak atas insiden tersebut.
Tak lama kemudian, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi insiden itu. Ia menyebut restoran itu "menjijikkan" karena telah mengusir konsumen dengan alasan subyektif.
"Restoran The Red Hen harus lebih fokus pada pembersihan kanopinya yang kotor, pintu dan jendela (sangat membutuhkan pekerjaan melukis) daripada menolak melayani orang baik seperti Sarah Huckabee Sanders. Menjijikkan," tulis Donald Trump dalam sebuah kicauan di Twitter, sebagaimana dikutip dari Independent.co.uk pada Selasa (26/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sarah Sanders mentwit pada pekan lalu, bahwa ia ditolak mengunjungi sebuah restoran karena perbedaan pandangan politik. Ia mengaku menerima hal itu, dan mengatakan bahwa keberatan tersebut disampaikan kepadanya secara sopan.
Pemilik restoran tersebut, Stephanie Wilkinson, mengaku keberatan melayani konsumen yang bekerja membela pemerintahan Donald Trump.
Ia mengatakan kepada Sanders bahwa bisnisnya memiliki "standar tertentu yang saya rasa harus ditegakkan, seperti kejujuran, dan kasih sayang, dan kerja sama."
Namun, dia mengatakan kepada The Washington Post: "Saya bukan penyuka konfrontasi. Ini terasa seperti saat dalam demokrasi kita ketika orang-orang harus membuat tindakan dan keputusan yang tidak nyaman, untuk menegakkan moral mereka."
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Simak video pilihan berikut:
Bukan Hanya Menimpa Sarah Sanders
Di lain pihak, para pejabat senior Gedung Putih disebut telah menghadapi kecaman luas dalam beberapa minggu terakhir, terkait kebijakan "toleransi nol" yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump pada isu imigran ilegal.
Presiden Trump juga menuai kritik luas lantaran memberlakuka kebijakan pemisahan anak dari orang tua, yang tertangkap melewati perbatasan AS-Meksiko secara ilegal. Diperkirakan lebih dari 2.300 anak terpisah dari keluarganya sejak pengetatan aturan imigrasi sejak awal 2018.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirtsjen Nielsen sempat dicemooh publik ketika mengunjungi sebuah restoran khas Meksiko di Washington DC. Ia mendapat protes terang-terangan terkait kebijakan pemisahan anak dan orang tua imigran ilegal.
Hal serupa juga sempat dialami oleh penasihat senior pemerintahan Trump, Stephen Miller, yang ditolak kedatangannya di sebuah restoran di ibu kota AS.
Advertisement