Liputan6.com, Jakarta - Hasil sidang negara-negara eksportir minyak atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk mestabilkan harga minyak dunia tidak mempengaruhi pengembangan proyek minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Saat ini, produksi minyak dalam negeri terus ditingkatkan untuk mengurangi impor.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, saat ini Indonesia tidak lagi menjadi anggota OPEC. Sebab itu keputusan sidang OPEC tidak akan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Baca Juga
Advertisement
"Kita tidak member OPEC lagi," kata Arcandra, di kawasan kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (26/6/2018).
Untuk diketahui, sidang OPEC yang berlangsung di Wina Austria, Jumat (22/6/2018) memutuskan, menaikan produksi minyak hingga 1 juta barel per hari (bph). Keputusan tersebut bertujuan untuk menstabilkan harga minyak dunia, dengan menambah persediaan minyak.
Menurut Arcandra, keputusan negara-negara anggota OPEC tersebut tidak akan mempengaruhi proyek migas Indonesia yang saat ini sedang dikembangkan. Pasalnya, Indonesia sedang berupaya meningkatkan produksi minyak
"Yang jelas kita tetap meningkatkan produksi migas sebisa mungkin. Enggak, enggak ada. Kita tetap produksi kita tingkatkan sebisa mungkin," tuturnya.
Kurangi Impor
Arcandra mengungkapkan, saat ini, Indonesia terus meningkatkan produksi minyaknya. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor. Peningkatan produksi minyak telah dijadikan strategi nasional.
"Karena kita butuh produksi, kita masih impor banyak jadi secara nasional strategi kita meningkatkan produksi," tandasnya.
Advertisement