Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan hijrah Harry Moekti menarik untuk disimak. Seperti diketahui, sebelum menjadi seorang ulama, Harry Moekti dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai seorang rocker.
Menurut adik Harry Moekti, Pupung Apun, perjalanan hijrah kakaknya dimulai sejak tahun 1990-an. Kala itu ia merasa tertampar dengan nasihat seorang ustaz kepadanya.
"Beliau dulu dinasehati seorang ustaz di Bogor, tahun 1993 atau 1994 gitu. Waktu itu dia bilang ke ustaz, 'Aku walau menjadi penyanyi aku menyumbang masjid, menyumbang ini-itu ke mana-mana'," jelas sang adik di kawasan Cikereteg, Ciawi, Bogor, (25/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Lalu Ustaz bilang, 'Pak Harry Moekti, kamu itu seperti lilin, kamu menerangi orang lain, tapi tubuhmu terbakar. Jadi kalau mau sedekah, menolong orang lain itu harus dengan ilmunya'," lanjut Pupung Apun.
Sejak saat itu ia mulai intens mengaji dengan Ustaz Arifin. Harry Moekti juga rajin mengikuti berbagai kajian sebagai upayanya dalam mencari hidayah.
"Jadi dia mendapat hidayah itu enggak gratis, dia cari hidayah itu sendiri. Dan akhirnya dia berilmu sampai akhir hayatnya beliau berilmu dengan ilmu dakwahnya yang luar biasa," terang Pupung.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Pesan Sebelum Meninggal
Sebelum meninggal dunia, sang mantan rocker juga sempat berpesan kepada anak-anaknya untuk menjadi ulama. Menyiarkan ajaran Islam seperti yang pernah dilakukan Nabi Muhammad.
Advertisement
Harapan Terakhir
"Ya mungkin karena anak-anak masih kecil ya, permintaan Abi sih anak meneruskan perjuangan Rasulullah, dan menjadi seorang pendakwah. Mengajak (orang) ke jalan rida Allah, karena itu harapan Abi ya, anak-anaknya bisa meneruskannya," kata istri Harry Moekti, Umu Aulia.
Harry Moekti telah mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (24/6/2018). Ia meninggal di Cimahi, Jawa Barat pukul 20.49 WIB di usia 61 tahun.
