Liputan6.com, Boston - Sekitar pukul 11.00, 27 Juni 1894, Annie Cohen Kopchovsky alias Annie Londonderry menggenjot pedal sepeda miliknya dari Massachusetts State House di Beacon Hill. Perempuan 24 tahun itu memulai perjalanan: bersepeda keliling dunia sendirian.
Ia mengenakan rok panjang, korset, dan pakaian berkerah tinggi. Tak banyak barang yang dibawanya, hanya beberapa pakaian ganti dan pistol bergagang mutiara -- senjata yang kala itu diproduksi untuk dipakai kaum hawa.
Petualangan nekatnya itu berawal dari taruhan. Dua pria tajir di Boston bertaruh besar soal bisa tidaknya seorang perempuan berkeliling dunia naik sepeda.
Baca Juga
Advertisement
Anne dipilih sebagai objek pertaruhan. Namun, alasan pemilihan perempuan bertubuh mungil, berstatus ibu tiga anak, bekerja di bidang periklanan, dan tak punya pengalaman bersepeda, hingga kini masih misterius.
Annie punya latar belakang sebagai imigran. Ia lahir di Riga, Latvia dari orangtua berdarah Yahudi, Levi dan Basha. Keluarganya bermigrasi ke Amerika Serikat pada 1875 dan menetap di Boston.
Kedua orangtuanya meninggal dunia pada 1887. Sejak saat itu Annie dan kakak laki-lakinya, Bennett bertanggung jawab mengasuh dan membesarkan kedua adik mereka.
Annie menikah dengan Max Kopchovsky pada 1888. Dan tahun 1892, mereka sudah memiliki tiga anak. Ia bekerja sebagai karyawan di bidang periklanan dan sedang merintis karier sebagai jurnalis ketika kesempatan seumur hidupnya itu datang pada 1894.
Namun, sama sekali tak mudah untuk mewujudkannya. Untuk memenangkan taruhan, Anne harus bersepeda sendirian selama 15 bulan, tanpa membawa uang, tak boleh meminta atau mengambil apapun yang diberikan orang lain. Ia juga harus pulang membawa duit US$ 5.000.
Awalnya ia menolak bantuan uang dari Women’s Christian Temperance Union (WCTU) dengan alasan itu akan menyalahi aturan. Namun, belakangan ia menerimanya, dengan syarat duit tersebut dianggap sebagai upahnya menjadi pembicara.
Annie juga menawarkan spot iklan di sepedanya. Ia menerima US$ 100 dari Londonderry Lithia Spring Water Company, dengan syarat mengubah namanya dari Annie Cohen Kopchovsky jadi Annie Londonderry.
Perempuan itu kemudian bersepeda ke New York dan membiayai perjalanannya dengan menjual spot iklan, kerja sambilan sebagai juru tulis, dan memberikan kuliah umum.
Namun, perjalanannya terhambat oleh sepeda khusus wanita Columbia yang berat dan rok panjangnya. Saat tiba di Chicago pada September tahun yang sama, ia dilaporkan menyerah.
Namun, laporan itu tak benar. Annie mengganti sepedanya dengan merk Sterling untuk pria yang lebih ringan, serta mengganti roknya dengan celana.
Bersepeda ke arah timur, Annie kemudian naik kapal menuju Prancis pada Desember 1894. Di negara itu, ia kian tenar.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Saksikan video menarik soal sepeda di bawah ini:
Terlupakan
Saat bersepeda ke Marseilles, Annie yang lolos dari upaya perampokan disambut kerumunan orang yang ingin melihatnya.
Dari sana, ia naik kapal uap melintasi Mediterania, menuju Asia. Ia singgah di Palestina, Mesir, dan Saudi Arabia sebelum akhirnya menuju Singapura. Saat itu, tak ada larangan bagi Annie untuk naik kapal.
Annie kemudian mengklaim terluka akibat tembakan dan dipenjara di tengah perang antara China dan Jepang. Ia juga mengaku bersepeda ke Siberia.
Berlayar dari Yokohama, pada bulan Maret 1895 Annie mencapai San Francisco. Namun, ia cedera akibat kereta kuda yang lantas kabur usai menabraknya.
Setelah berjuang sekuat tenaga, Annie tiba di Boston pada 24 September 1895.
Kala itu, hanya ada uang sebesar US$ 4.900 di sakunya. Agar genap US$ 5.000 yang disyaratkan, Annie kemudian melelang sepedanya. Perempuan itu kemudian mengklaim hadiah US$ 10.000 yang dijanjikan.
Petualangannya keliling dunia membuat Annie Londonderry mendadak terkenal. Ia dianggap sebagai model 'perempuan era baru' -- kuat, independen, dan banyak akal.
Annie mengilhami banyak kaum hawa lainnya untuk berpetualang dan melawan 'kemustahilam', meski akhirnya namanya terlupakan oleh zaman.
Setelah mendapat hadiah besar, Annie memindahkan keluarganya ke New York. Di kota berjuluk 'Big Apple' itu dia menulis kolom surat kabar yang berjudul 'The New Woman'.
Ketenaran itu tidak bertahan lama dan dia segera memudar dari perhatian publik. Annie Londonderry meninggal dunia pada 1947.
Selain dimulainya petualangan Annie Londonderry, tanggal 27 Juni menjadi momentum peristiwa bersejarah lain.
Pada 1596, kspedisi Cornelis de Houtman sampai di Banten. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tetapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di Banten, mengusir kapal Belanda tersebut.
Pada 1871, yen ditetapkan menjadi mata uang Jepang. Sementara, pada 27 Juni 1947, Jenderal Soedirman diangkat Presiden Sukarno sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Yogyakarta.
Advertisement