MotoGP: Bakal Satu Tim, Marquez Dukung Lorenzo Konsisten

Lorenzo memenangi balapan MotoGP Italia dan Catalunya 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 26 Jun 2018, 20:50 WIB
Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo menunjukkan ekspresi bahagia usai memenangkan MotoGP Catalunya 2018. (Twitter/Ducati Motor)

Liputan6.com, Assen - Kebangkitan Jorge Lorenzo pada MotoGP 2018 jadi sebuah kejutan besar. Bagi Honda, tentu ini jadi kabar yang menggembiran. Itu karena mereka akan memiliki dua pembalap top seperti Lorenzo dan Marc Marquez pada MotoGP 2019.

Penampilan Lorenzo dalam dua balapan terakhir MotoGP 2018 jadi bukti bahwa usaha dan kerja keras pada akhirnya akan menuai hasil. Ya, podium juara yang didapat pada MotoGP Italia dan Catalunya adalah hasil kerja keras pembalap Ducati tersebut.

Di awal, mungkin tak akan ada yang percaya jika menyebut X-Fuera bakal merebut kemenangan di MotoGP 2018. Maklum, pembalap asal Spanyol itu memperlihatkan performa buruk sejak awal musim 2017, momen di mana ia resmi jadi pembalap Ducati.

Hebatnya, Lorenzo memperlihatkan bahwa dirinya tak kenal kata menyerah. Sayang, pembalap berusia 31 tahun itu akan meninggalkan Ducati di akhir musim ini. Karenanya, atas nama kepentingan Honda, ia pun mendukung Lorenzo terus menjaga konsistensinya.

"Ia adalah seorang juara. Jika ini terus berlanjut, ia juga bisa memenangkan kejuaraan bersama Ducati. Bagi saya itu bagus karena ia meneken kontrak dengan Honda. Tahun depan, kami akan bertarung dengan senjata yang sama. Lalu, saya juga bisa belajar lebih banyak lagi darinya," ujar Marquez, dikutip Speedweek.

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.


Belajar dari Lorenzo

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, bersama pembalap Ducati, Jorge Lorenzo. (AFP/Jose Jordan)

Ya, sebelumnya, The Baby Alien juga mengaku banyak belajar dari pembalap-pembalap senior seperti Lorenzo dan Valentino Rossi. Cara itu yang membantunya tampil memukau di MotoGP. Dalam lima musim, ia sudah mengumpulkan empat gelar juara dunia MotoGP.

"Dibutuhkan bakat, karakter, ketekunan, keberanian, dan keinginan yang besar. Saya selalu memiliki semua itu, tapi saya juga masih belajar dari Valentino dan Lorenzo," kata Marquez.

"Di Mugello, saya berada di belakang Jorge dan saya bisa mempelajari gayanya. Anda tak bisa selalu jadi yang tercepat, ketika Anda di belakang, Anda harus belajar," pembalap asal Spanyol itu menambahkan.

 


Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 7 balapan, 2 menang, 2 podium, 1 pole, 1 fastest lap, 66 poin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya