Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri menyatakan tetap akan mengoperasikan 349 kantor cabang di seluruh Indonesia pada saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, Rabu, 27 Juni 2018. Itu dilakukan agar dapat memberikan layanan perbankan secara terbatas.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk, Rohan Hafas, mengatakan keputusan tersebut menindaklanjuti Surat Bank Indonesia No.20/597/DSP/SDP tanggal 25 Juni 2018 mengenai kegiatan operasional penyelenggaraan sistem BI-RTGS, BI-SSSS, BI-ETP dan SKNBI dalam rangka PILKADA 2018 secara serentak.
Selain itu, juga keputusan Presiden RI No.15/2018 tanggal 25 Juni 2018 tentang penetapan hari Pilkada 2018 sebagai hari libur.
"Nantinya cabang-cabang ini akan memberikan seluruh layanan perbankan, seperti setoran tunai, setoran penerimaan negara, tarik tunai, pindah buku, transfer antar bank, kecuali layanan remitansi, trade services, dan bank garansi," kata Rohan dalam keterangan tertulis, Selasa (26/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sebagai catatan, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral negara sendiri menginformasikan tetap beroperasi secara terbatas ketika pilkada berlangsung pada Rabu besok.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengeluarkan Keputusan Presiden, yang menyatakan tanggal pelaksanaan tersebut (27 Juni) menjadi hari libur nasional.
Rohan menambahkan, karyawan Bank Mandiri yang memiliki hak pilih akan tetap diberi kesempatan untuk dapat mengikuti sesi pencoblosan sesuai ketentuan pada Pilkada 2018.
"Bagi masyarakat yang mau mengetahui lokasi cabang-cabang kita yang beroperasi secara terbatas, bisa menghubungi contact center 14000," ujar Rohan.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Jurus Bank Mandiri Kejar Target Pertumbuhan Kredit 11 Persen pada 2018
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan akan lebih agresif memacu pertumbuhan kredit ritel yang diharapkan menjadi salah satu penopang kenaikan kredit pada 2018. Targetnya, pertumbuhan kredit sampai akhir tahun ini bisa mencapai 10-11 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan perseroan membidik pertumbuhan kredit secara keseluruhan sebesar 10 hingga 11 persen pada tahun ini. Dengan begitu, dia optimistis target dua digit akan tercapai bila melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
"Fokus kita ada di korporasi, lalu di segmen ritel, dan di Kredit Usaha Rakyat (KUR). Satu tahun ini kita agresif di korporasi. Kita dorong biasanya tumbuh single digit, tapi dua tahun ini korporasi di double digit. Untuk korporasi kita fokus dengan infrastruktur," ucap Tiko, begitu sapaan akrabnya di Jakarta, seperti ditulis Rabu, 23 Mei 2018.
Tiko mengatakan, tantangan tahun ini adalah menjaga pertumbuhan bisnisnya, terutama segmen ritel dan KUR. Dengan begitu, Bank Mandiri optimistis dapat mencapai angka yang diharapkan oleh pemangku kepentingan (stakeholder).
"Di ritel kita coba agresif di segmen-segmen yang konsumtif. Di KUR, targetnya Rp 14 triliun. Kita ingin penambahan alokasi KUR karena ternyata daya serapnya tinggi sekali di market," katanya.
Sementara, ucap Tiko, pemerintah masih gencar pada pembangunan infrastruktur. Di mana hampir semua proyek pemerintah badan usaha milik negara (BUMN), perseroan berkontribusi cukup besar.
"BUMN kita masuk cukup besar, terakhir yang besar di proyek LRT dan pembangunan Bandara Kulon Progo, pembangunan pabrik Semen Gresik dan sebagainya, kita masuk cukup besar. Kita juga support BUMN Karya seperti Jasa Marga, PLN, dan lainnya," kata Tiko.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement