Liputan6.com, Knightsbridge - Seorang wanita menggugat agen kencan atau (biro jodoh) gara-gara gagal menggaet suami kaya raya. Tereza Burki (46) telah lama mencari sosok pria tajir yang bisa jadi ayah dari anak-anaknya, tapi hasilnya nihil.
Dikutip dari laman Metro.co.uk, Selasa (26/6/2018), dalam sebuah persidangan, wanita ini mengaku telah menggunakan jasa Seventy Thirty Ltd untuk bisa mendapatkan suami sesuai dengan impiannya.
Selama menggunakan jasa biro jodoh itu, wanita yang sudah bercerai tiga kali ini mengaku kecewa dengan kinerja perusahaan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Burki mengatakan, iklan yang ditampilkan oleh biro jodoh itu terlalu berlebihan saat mempromosikan dirinya. Ia menganggap bahwa perusahaan itu terlalu jujur dalam segi promosi, sehingga ia merasa malu.
Burki menuntut pengembalian dana senilai 12.600 pound sterling atau sekitar Rp 237 juta untuk mengganti biaya keanggotaan. Tak hanya itu, ia juga merasa kecewa, kesal dan frustrasi atas apa yang telah ia alami.
Seventy Thirty Ltd adalah biro jodoh yang berbasis di Knightsbridge, Inggris. Biro ini menyebut bahwa mereka memiliki basis pria single di dunia.
Padahal, setelah menampilkan iklan tersebut, manajemen biro telah menemukan 9.000 pria dan 70 di antaranya cocok dengan kriteria yang diminta Burki.
Namun, permasalahan ini menjadi semakin keruh ketika pihak biro menuntut balik Burki sebesar 75.000 pound sterling atau Rp 1,4 miliar.
Hal itu terjadi lantaran wanita itu kerap menulis komentar negatif yang dianggap telah membuat citra perusahaan biro jodoh buruk.
Hingga kini proses persidangan tersebut masih terus berlangsung. Kedua belah pihak mengutus pengacaranya dan saling melontarkan pembelaan.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Nenek 65 Tahun Cari Jodoh Lewat Spanduk
Seringkali kita mendengar kata biro jodoh dalam kehidupan. Bentuknya bermacam-macam, seperti program televisi yang dikemas sedemikian rupa agar telihat menarik dan ditonton banyak orang.
Tak hanya program televisi, wadah yang diperuntukkan agar dua insani dipertemukan jadi satu tersebut, bentuknya sudah kian inovatif.
Ada beberapa aplikasi yang bahkan dapat diunduh oleh para "jomblo" secara gratis agar tergabung dalam sebuah forum dan bisa berkenalan satu sama lain.
Namun, cara yang dianggap jauh lebih modern ini tampaknya tak menarik minat seorang wanita asal Thailand bernama Sompong Chomphupraphet.
Dilansir dari laman AsiaOne, wanita berusia 65 tahun yang tinggal di Distrik Pibul Mangsahan Ubon Ratchathani itu memilih untuk memasang semua iklan cari jodoh lewat sebuah spanduk kecil.
Lewat iklan singkat yang ia pasang di setiap pagar atau dinding pinggir jalan, Chomphupraphet berharap dapat menemukan sang pujaan hati, sehingga dapat hidup bahagia.
Dalam iklan yang ia pesan tertera jelas bahwa Chomphupraphet merasa kesepian setelah menceraikan suaminya yang berkewarganegaraan Jerman.
"Wanita berusia 65 tahun. Butuh pacar, umur antara 60 sampai 70 tahun. Mencari orang yang baik dan tulus serta masih dalam keadaan sehat. Bagi yang berminat, silakan hubungi nomor telepon di sini," tulis iklan tersebut.
Sompong mengatakan, ia pernah menikah dengan perwira angkatan udara. Dari pernikahan pertama, ia dikaruniai dua orang anak.
Namun, pernikahan itu berakhir di sidang perceraiaan setelah Chomphupraphet kerap menemukan sang suami yang doyan minum-minuman keras dan terlibat pertengkaran dengan dirinya.
Cerai dengan suami pertama, tak membuat Chomphupraphet takut untuk kembali berlayar di lautan asmara. Ia kembali menikah dengan seorang berkewarganegaraan Jerman dan diboyong ke negara asal suami selama 13 tahun.
Ia tak menyebutkan apa alasan perceraiaan di pernikahan ke dua. Namun yang jelas, Chomphupraphet sudah berada di Thailand dan tinggal sendirian.
Kini ia ingin punya pendamping agar hidupnya tak sendiri. Ia pun mengaku, sejauh ini sudah ada dua pria yang mengajukan lamaran. Namun, semuanya ia tolak lantaran merasa belum cocok dan masih menunggu orang yang tepat.
Advertisement