Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyaksikan penyerahan dua unit pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia kepada Angkatan Udara Philipina pada Selasa ini. Penyerahan tersebut bertempat di Hangar Haribon, Clark Air Base, Philipina.
Serah terima dilakukan Presiden Direktur PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro kepada Departemen Pertahanan Philipina untuk selanjutnya diserahkan kepada pengguna akhir yaitu Angkatan Udara Philipina yang diwakili Kasau Philipina Ltgen Galileo Gerard R Kintanar JR AFP.
Baca Juga
Advertisement
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (LBBP RI) untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau Sinyo Harry Sarundajang turut pula hadir menyaksikan serah terima dua unit pesawat NC212i Philippine Air Force.
Pesawat dengan kode registrasi AX-2119 dan AX-2120 berhasil melakukan ferry flight dari Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung menuju Clark Air Base, Mabalacat City, Philipina pada 8 Juni 2018 dan mendarat dengan selamat pada 14 Juni 2018.
Rute yang ditempuh yaitu Husein Sastranegara, Bandung – Syamsudinnoor, Banjarmasin – Juwata, Tarakan – Puerto Princessa, Philippina dan mengakhiri perjalanan di Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Philippina.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Produksi 114 Unit NC212i
Dua unit pesawat NC212i ini merupakan Proyek Akuisisi Pesawat Terbang Angkut Ringan Bersayap Tetap di bawah Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Republik Filipina.
"Kehadiran pesawat ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan Angkatan Udara Philipina dalam mendukung sejumlah misi seperti pertahanan teritorial, keamanan dan stabilitas, bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana serta pertahanan dan keamanan internasional," kata Ryamizard dalam keterangannya, Selasa (26/6/2018).
Sementara itu, Presdir PT DI berharap dengan diserahkannya dua unit pesawat CN212i ini, dapat memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Filipina dan memiliki peran penting untuk mendukung tugas operasi Angkatan Udara Filipina.
"Pada akhirnya dapat memperkuat hubungan Indonesia dan Philipina melalui skema G2G yang solid," tambah Elfien.
Pesawat CN212i ini adalah pesawat yang dimiliki Angkatan Udara Filipina dan sepenuhnya diproduksi oleh PTDI. Hingga saat ini PT DI telah memproduksi sebanyak 114 unit NC212i. Sejak Oktober 2011, PTDI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i, sejak Oktober 2011.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement