Alasan BEI Tetap Buka Perdagangan Saham Saat Libur Pilkada 2018

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan bursa tetap beroperasi secara normal pada saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 27 Juni 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Jun 2018, 19:15 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan bursa tetap beroperasi secara normal pada saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 27 Juni 2018.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya, menuturkan BEI tetap memberikan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan atau stakeholders, baik emiten, investor domestik, dan global yang ingin melakukan transaksi perdagangan pada 27 Juni 2018. Alpino mengatakan, layanan itu juga diberikan mengingat 99 persen anggota bursa berdomisi di DKI Jakarta.

"Ini mengingat 99 persen anggota bursa berdomisili di DKI Jakarta," ujar Alpino lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Selasa (26/6/2018).

Akan tetapi, BEI memberikan kesempatan bagi karyawan yang memiliki hak suara untuk menggunakan hak pilihnya berupa dispensasi tidak masuk kerja satu tanpa memotong cuti tahunan dengan persetujuan kepala divisi masing-masing.

Selain itu, bagi karyawan yang tidak memiliki hak suara pada Pilkada 2018 agar tetap masuk kerja sebagaimana hari kerja normal. Oleh karena itu, perusahaan akan memberikan tambahan satu hari cuti sebagai kompensasi masuk kerja.

Bagi karyawan yang menggunakan hak pilihnya dan tetap kembali masuk kerja pada 27 Juni 2018 tetap diberikan tambahan satu hari cuti. Setiap kepala divisi agar memastikan ketersediaan SDM di divisinya masing-masing dan melakukan pengaturan waktu kerja dengan mempertimbangkan operasional divisi dan perusahaan agar berjalan baik.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Luncurkan Sekolah Pasar Modal Online, BEI Ingin Gandeng 23 Sekuritas

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) selaku anak usaha dari Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya mempromosikan platform digital terbarunya eClass, yakni kelas online untuk pendidikan dan sertifikasi profesi pasar modal Indonesia dan Sekolah Pasar Modal (SPM).

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, BEI telah mengajak 23 sekuritas untuk ikut serta dalam program pembelajaran online tersebut. Namun begitu, baru lima yang menyatakan kesiapannya.

"Kita tetap buka untuk partner SPM ke 23 sekuritas. Kita tawarkan ke mereka, sekarang baru lima yang siap," ujar dia di Jakarta, Senin, 25 Juni 2018.

Adapun kelima sekuritas yang dimaksud antara lain Indo Premier Sekuritas, Phillip Sekuritas Indonesia, Pintraco Sekuritas, Profindo International Sekuritas, dan Indosurya Sekuritas.

Lebih lanjut Nicky meyakinkan masyarakat bahwa mereka bisa langsung membuka rekening lantaran keberadaan pihak sekuritas yang bertanggung jawab memantau peserta secara online.

Ia menambahkan, beberapa sekuritas tersebut disinyalir memiliki akses ke seluruh daerah dengan melalui kantor cabang. Sehingga membuatnya yakin proses tidak banyak terhambat oleh kendala."Enggak banyak kendala, rata-rata punya kantor di daerah atau kerja sama dengan galeri investasi," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya