Punya Sedikit Mainan, Anak Lebih Bahagia

Anak di bawah tiga tahun malah lebih bahagia dengan sedikit mainan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Jun 2018, 11:15 WIB
Ilustrasi mainan anak (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Orang dewasa kerap menganggap anak-anak makin bahagia bila punya banyak mainan. Sehingga di berbagai kesempatan orangtua kerap membelikan anak mainan aneka rupa. Faktanya, tidak seperti itu.

Anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan mainan sedikit rupanya lebih bahagia. Fakta menarik ini terungkap lewat studi yang dipublikasikan dalam Infant Behaviour & Development mengutip laman Good Housekeeping, Rabu (27/6/2018).

Temuan menarik ini diketahui lewat studi yang melibatkan 35 bayi usia 18-30 bulan. Mereka dibagi dalam dua kelompok, ada yang bermain di sebuah ruangan dengan empat mainan, sisanya dengan 16 mainan.

Hasilnya, anak yang berada di ruangan dengan jumlah mainan sedikit, mereka terlihat lebih asyik dengan benda-benda di depannya. Mereka jadi menggunakan naluri kreatif untuk mengeksplorasi berbagi cara untuk menggunakan mainan yang sama. Ini artinya kreativitas mereka berkembang lebih baik.

"Ini bukti bahwa kehadiran mainan yang lebih banyak malah mungkin menciptakan gangguan eksternal, membuat anak jadi cepat meninggalkan mainan yang ada di tangan beralih ke mainan lain," kata peneliti.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Saksikan juga video menarik berikut:


Kerugian batita punya banyak mainan

Ilustrasi anak bermain(iStockphoto)

Dari studi ini, peneliti juga mengatakan di awal-awal perkembangan, perhatian anak memang pendek. Jika diberi banyak mainan, fokus perhatiannya cepat teralihkan.

"Cukup sederhana, semakin banyak mainan anak miliki, semakin kurang fokus mereka," kata peneliti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya