Jakarta Swiss akan berhadapan dengan Kosta Rika pada pertandingan terakhir Grup E Piala Dunia 2018, di Stadion Nizhny Novgorod, Rabu (27/6/2018) atau Kamis (28/6/2018) dini hari WIB. Swiss pun berpeluang besar lolos ke 16 besar dengan status juara grup.
Selain kemenangan, skor juga akan berpengaruh bagi ambisi Swiss menjadi pemuncak klasemen akhir Grup E. Ada poin lain, yakni hasil akhir pertandingan Brasil kontra Serbia.
Baca Juga
Advertisement
Andai Brasil kalah atau seri, sementara Swiss menaklukkan Kosta Rika, sang wakil Eropa bisa memetik ambisi tersebut. Andai Brasil menang, Swiss harus mengungguli Kosta Rika dengan hasil akhir mencapai selisih lebih dari 2 gol dari skor kemenangan Brasil.
Terlepas dari memburu status jawara Grup E, konsentrasi Swiss adalah memastikan mendapat hasil imbang, jangan sampai terpeleset. Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic menegaskan, timnya memang mengejar posisi puncak.
"Tapi itu hanya bonus. Level tujuan kami adalah lolos ke fase berikutnya. Kami tak ingin bermain aman dengan hanya seri, melainkan tiga angka. Jika Brasil mengalami sesuatu yang negatif, itu hanya sekadar benefit bagi kami yang sudah bekerja keras," jelas Vladimir Petkovic, di Bild.de, Selasa (26/6/2018).
Ucapan Vladimir Petkovic memiliki modal kuat. Selain permainan yang sedang bagus di panggung Rusia 2018, Swiss membawa catatan bagus. Mereka bisa lolos dari fase grup dalam 3 dari 4 partisipasi terakhir di pentas Piala Dunia 2018. Swiss pernah melakukan itu pada Piala Dunia 1994, 2006, dan 2014.
Kekuatan tradisi menjadi milik Swiss. Tim berjuluk Rossocrociati tersebut tak pernah kalah saat bersua negara dari zona CONCACAF. Artinya, Swiss sedang menuju status tak terkalahkan untuk kali kedua sepanjang sejarah fase grup Piala Dunia, setelah sebelumnya pernah menuai dua menang dan dua seri pada Piala Dunia 2006.
Kapten Swiss, Stephan Lichtsteiner mengungkapkan, rekan-rekannya memiliki level kepercayaan diri tinggi setelah menunjukkan performa bagus pada 2 partai awal di Rusia 2018. "Kami berada di zona yang benar. Kosta Rika berbahaya, dan kami tak boleh terpeleset," sebutnya.
Stephan Lichtsteiner mengakui, titik kekuatan Kosta Rika ada di area belakang. Faktor pengalaman kiper Keylor Navas dan bek Oscar Duarte, membuat lini lain berjalan solid.
Kekuatan lini pertahanan Kosta Rika sudah terlihat pada dua laga Grup E. Mereka kalah 0-1 dari Serbia, lalu berhasil menahan Brasil sampai injury time. "Kewaspadaan itu termasuk bagaimana kami menjaga kepercayaan diri. Pintu ke fase knock-out sudah terbuka," tegas Petkovic.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Misi Kosta Rika
Kosta Rika berjanji tak ingin pulang dengan kepala tertunduk. Kapten Kosta Rika, Bryan Ruiz menegaskan, rekan-rekannya akan bermain tanpa beban. "Dan itu yang akan membuat Swiss kesulitan," tegasnya.
Pelatih Kosta Rika, Oscar Ramirez sadar anak asuhnya tak diunggulkan, terutama jika melihat dua kekalahan di Grup E. "Selalu ada kesulitan, dan saya pikir kami akan melewati ini dengan baik," tegasnya.
Ada modal Kosta Rika, setidaknya dari sisi catatan statistik. Kosta Rika memiliki sejarah tak terlalu buruk kala melakoni pertandingan terakhir fase grup di pentas Piala Dunia. Mereka menuai sekali menang, dua kalah dan sekali seri.
Pada sisi 'keburukan' statistik, Kosta Rika tak pernah menang pada empat laga terakhir kontra negara asal Eropa pada ajang Piala Dunia, yakni 3 seri dan sekali kalah. Sepanjang periode tersebut, Kosta Rika hanya mencetak satu gol.
Selain itu, Kosta Rika juga tak pernah menang pada lima laga terakhir di panggung Piala Dunia. Catatan semakin buruk, karena mereka gagal mencetak gol pada empat dari lima partai tersebut.
Prakiraan Pemain:
Swiss: Yann Sommer; Stephan Lichtsteiner, Fabian Schar, Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez; Valon Behrami, Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Blerim Dzemaili, Steven Zuber; Mario Gavranovic.
Kosta Rika: Keylor Navas; Johnny Acosta, Giancarlo Gonzalez, Oscar Duarte, Bryan Oviedo, Cristian Gamboa; Celso Borges, David Guzman, Bryan Ruiz, Christian Bolanos; Marco Urena.
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement