Peneliti: Pilkada Serentak Hari Ini Refleksi Pilpres 2019

Peneliti senior KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo menyebut Pilkada Serentak 2018 akan menjadi refleksi dan acuan kemenangan para calon presiden (capres) di 2019.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Jun 2018, 11:19 WIB
Jangan sampai suara kamu malah tidak sah, begini cara nyoblos di Pilkada Serentak 2018 yang benar. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 171 daerah secara serentak melaksanakan Pilkada 2018. Ternyata, hasil Pilkada ini diperkirakan akan menjadi refleksi dan acuan kemenangan para calon presiden (capres) di 2019.

"Ada dua hal diskursus. Satu perbincangan di elite, apa yang terjadi hari ini akan merefleksikan bagaimana Pilpres tahun depan, seperti apa Wakil Presiden Jokowi," ujar Peneliti Senior KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo saat berbicang dengan Liputan6.com di SCTV Tower Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Tak hanya itu, hasil Pilkada hari ini, menurut dia, akan menentukan koalisi partai dalam Pilpres 2019. Kunto menyebut calon kepala daerah yang menang akan membantu capres yang diusung dari partai yang sama.

Kendati begitu, lanjut dia, ada perbedaan di level pemilih atau grasshoot. Kunto mengatakan berdasarkan hasil survei di Jawa Barat, sebanyak 30 persen masyarakatnya tidak melihat ada hubungannya antara Pilkada Serentak dengan Pilpres.

"Tapi karena politik itu adalah pemilih, mereka tidak realisasikan apa yang terjadi hari ini di tahun depan. Sekarang kita lihat koalisi partai (untuk Pilpres) belum jelas. Disini ada perbedaan di elite dan grassroot," jelas Kunto.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.


PDIP-PKS-Gerindra Bersatu

Beredar foto pasangan Gus Ipul - Puti Guntur yang diusung PDIP untuk Pilkada Jatim 2018 (Istimewa)

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wens Manggut menilai bahwa Pilkada Serentak 2018 berjalan damai dan tidak ada ketegangan dalam hal ideologis. Hal ini bisa dilihat dari bergabungnya PDIP-Gerindra-PKS yang mendukung Gus Ipul-Puti Guntur dalam Pilgub Jawa Timur, yang mana sebelumnya tiga partai besar itu berbeda pandangan di Pilgub DKI Jakarta. PDIP mendukung pasangan Ahok-Djarot sedangkan PKS-Gerindra mengusung Anies-Sandi.

"Sebenarnya ada hal yang disyukuri di Pilkada ini. Di Jatim PDIP-PKS-Gerindra bersatu, artinya sebetulnya Pilkada ini paling fun, tidak terlalu tegang soal ideologis, bahwa Pilkada ini telah membentuk masyarakat tidak ideologis," tutur dia.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya