Tahu Etika, Pengendara Dorong 'Syantik' Mogenya Saat Masuk Gang

Sejumlah pengendara motor gede (moge) mematikan mesin motornya saat melintasi sebuah gang saat malam hari.

oleh Yurike Budiman diperbarui 27 Jun 2018, 19:08 WIB
pengendara moge mendorong motornya saat melewati gang. Suara knalpot yang dinilai bising saat dinyalakan, dikhawatirkan akan mengganggu warga (IG:@qbot129)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pengendara motor, ada sejumlah etika yang harus dipenuhi saat melintas di pemukiman padat penduduk. Etikanya beragam, mulai dari dilarang membunyikan keras-keras baik itu mesin, knalpot, maupun klakson.

Etika berkendara tersebut berhubungan erat dengan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, terutama bagi penduduk setempat, yang daerahnya dilintasi motor.

Lantas, bagaimana jika pengendara moge melintas di gang yang padat penduduk saat malam hari?

Seperti video yang diunggah akun instagram @qbot129, terlihat sejumlah pengendara moge mematikan mesinnya dan menggiring motor mereka perlahan saat melewati gang. Tampak kondisi jalan tersebut sepi.

"Kami pasukan elit Sultan Moge Herex harus tetap menuntun & mendorong syantik kalau melewati gang yg syantik seperti lirik lagunya Siti Badriah," bunyi keterangan video yang diunggah Rikki sebagai pemilik akun.

 


selanjutnya

Tentu, apa yang dilakukan Rikki dan kawan-kawannya bertujuan agar penduduk setempat yang sedang istirahat pada malam hari tidak terganggu

Untuk diketahui, ia menggunakan motor Kawasaki Ninja ZX-10R, suara mesin dan knalpotnya yang bising, tentu akan mengusik warga. Terlebih jika mereka nekat melaju dengan kecepatan tinggi, ini bisa saja memancing emosi warga setempat.

Seperti apa tingkah para pengendara moge tersebut saat menggiring motor kesayangannya? Simak video berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya