Begini Modus Tersangka Pemerkosa Turis Prancis di Labuan Bajo

Modus Constantinus Andhi Putra, tersangka pelaku pemerkosaan turis asal Prancis, terungkap.

oleh Amar Ola Keda diperbarui 27 Jun 2018, 15:00 WIB
Constantinus Andhi Putra, pelaku pemerkosaan turis asal Prancis (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Modus Constantinus Andhi Putra, tersangka pelaku pemerkosaan turis asal Prancis, terungkap.

Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusuma Wardana mengatakan, pelaku melancarkan aksinya kepada dua turis asing saat dirinya menjadi pemandu wisata. Dia mengatakan, pelaku juga bukan pemandu resmi di Labuan Bajo.

"Pelaku bertemu dengan korban saat korban sedang menunggu dari biro travel. Pelaku lalu menawarkan diri untuk mengantar ke Air Terjun Cicawulang. Karena mungkin yang diperlihatkan adalah iktikad baik, jadi si korban ikut saja," kata Julisa kepada Liputan6.com, Selasa 26 Juni 2018. 

Korban pun diantarkan dan berwisata selama beberapa jam. Setelah selesai berwisata, pelaku meminta korban untuk menyewa motor. Namun, di tengah perjalanan menuju tempat lain, pelaku mulai melancarkan aksi bejatnya.

"Ternyata si pelaku membelokkan motornya ke tempat ke semak-semak, di sekitar hutan di daerah sana. Sudah itu terus dipaksa untuk disetubuhi. Korban tadinya menolak, karena diancam, 'Awas kalau enggak mau nanti saya panggil kawan-kawan saya untuk perkosa ramai-ramai', takut dia (korban)," kata Julisa.

Setelah melangsungkan aksi bejatnya, korban dibawa ke ke hotel di sekitar Labuan Bajo. Namun, korban merasa badannya sakit, sehingga dibawa ke RS Siloam. "Korban ditinggalkan di RS itu dan pelaku melarikan diri," ucap Julisa.


Bupati Akan Ikat dan Arak Pemerkosa Turis Prancis di Labuan Bajo

Constantinus Andhi Putra, pelaku pemerkosaan turis asal Prancis (Liputan6.com/Ola Keda)

Bupati Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Ch Dula, geram terhadap pelaku aksi pemerkosaan wisatawan asal Prancis di Labuan Bajo. Saking marahnya, orang nomor satu di Labuan Bajo ini mengaku akan mengikat pelaku pemerkosaan dan mengaraknya keliling Kota Labuan Bajo.

"Saya mau ikat dan saya akan pamerkan dia keliling Kota Labuan Bajo. Ini sudah keterlaluan,” ujar Dula kepada Liputan6.com, Minggu, 24 Juni 2018. 

Dia tidak akan mentolerir setiap upaya yang merusak iklim pariwisata di Labuan Bajo. Apalagi tindakan biadab itu dilakukan di tengah gencarnya pemerintah Mabar mempromosikan pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu daerah tujuan wisata prioritas.

Dia mengatakan aksi biadab pelaku pemerkosaan ini tidak saja merusak citra pariwisata, tetapi juga menampar wajah pemerintahan Mabar yang tengah berjuang mempromosikan potensi wisata di Bumi Komodo ini.

"Malu juga, kabupaten yang menjadi pusat perhatian pemerintah pusat bukan berterima kasih dan menjadi tuan rumah yang baik, tetapi justru menjadi tuan rumah yang menakutkan wisatawan," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya