Liputan6.com, Jakarta - Duel Persija Jakarta kontra Persebaya Surabaya, Selasa (26/6/2018), di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) menjadi ajang nostalgia untuk Robertino Pugliara. Persija merupakan klub pertamanya di Indonesia.
Robertino tidak pernah lupa dengan kenangannya berseragam Persija. Tiga setengah tahun dihabiskannya bermain untuk tim berjuluk Macan Kemayoran itu.
Baca Juga
Advertisement
Gelandang asal Argentina itu tampil begitu ngotot ketika menghadapi mantan timnya. Robertino menolak disebut emosional, hanya dia terpancing emosi karena menganggap wasit berat sebelah.
"Tidak. Saya dan Persija selalu ada kenangan indah. Saya hormat kepada mereka. Tapi bukan emosional. Saya emosional dengan wasit," ujar Robertino kepada Liputan6.com di Mixed Zone PTIK, Selasa (26/6/2018).
"Semua pelanggaran kecil untuk mereka (Persija). Kita selalu harus melawan tim dengan wasit. Selalu seperti itu," katanya menambahkan.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
PTIK Seperti Lebak Bulus
Bermain di PTIK, Robertino merasa tampil di Stadion Lebak Bulus. Dari aspek rumput lapangan dan kedekatan dengan tribun penonton, kedua venue memiliki persamaan. Hanya saja, Robertino menilai PTIK tidak layak untuk menggelar pertandingan Liga 1.
"Tidak cocok. Susah sekali bermain di sini. Iya mirip Lebak Bulus," imbuh Robertino.
Advertisement
Puas Imbangi Persija
Pada partai tunda pekan ke-12 Liga 1 tersebut, Persebaya berhasil menahan imbang Persija 1-1. Robertino mengaku puas meski gagal memenangkan pertandingan.
"Ya kita harus bersyukur kita bisa seri. Kita memang tidak bisa menang, tapi partai tadi, kita bersyukur dapat satu poin," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini