Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Bima Arya dan Dedie Rachim, menyatakan kemenangannya di Pilkada Kota Bogor 2018.
Klaim tersebut diumumkan setelah pasangan incumbent, Bima Arya dan Dedie Rachim ini, yakin akan hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan Charta Politika hingga pukul 18.30 WIB, Rabu (27/6/2018).
Dari hasil penghitungan cepat versi Charta Politika, data masuk 87,5%, partisipasi pemilih 62,23%, dengan jumlah sample 200 pemilih.
Tak hanya itu, berdasarkan data rekapitulasi 747 TPS dari 1.785 TPS, pasangan nomor urut 3 ini juga unggul yakni memperoleh 88,598 suara atau 44,8%. Sedangkan rivalnya yaitu pasangan Ahmad Ru'yat dan Zaenul Mutaqien memperoleh suara 58.646 atau 29,6%.
Kemudian, perolehan suara lawan Bima Arya-Dedie Rachim lainnya, pasangan nomor urut 4 Dadang Danubrata dan Sugen Teguh Santoso sebesar 25.799 suara atau 13,1%. Terakhir, pasangan nomor urut 2 Edgar Suratman-Sefwelly sebanyak 24.811 atau 12,5%.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Dapat Restu
Bima datang bersama sang istri Yane Sugiarto menggunakan kemeja putih dihantarkan calon Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim pukul 09.45 WIB. (Liputan6.com/Darno)
Bima mengatakan, berdasarkan hasil quick count yang valid bahwa warga Kota Bogor telah memberikan restu kepadanya dan Dedie Rachim untuk memimpin Kota Hujan.
"Dibalik angka quick count bukan hanya soal merebut suara dan kursi wali kota. Ini adalah ikhtiar kita semua untuk mengangkat derajat Kota Bogor," ungkap Bima.
Dia juga berterima kasih kepada warga Kota Bogor karena telah menjaga kondusifitas, sehingga Pilkada serentak berjalan aman dan damai.
"Kami menang dengan cara damai, dengan politik yang santun, menang tanpa kampanye hitam dan menang dengan menghormati seluruh paslon lain sebagai putra terbaik Kota Bogor," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement
