Dilirik Menteri Tenaga Kerja, Seperti Ini Perjuangan Bengkel Modifikasi PKC

Tak dapat dipungkiri, industri motor kustom akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian di Indonesia. Salah satunya saat Presiden Joko Widodo membeli dan menggunakan motor kustom lokal.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2018, 14:08 WIB
Motor kustom buatan Puspa Kediri Custom (@ayapkc/Instagram).

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dipungkiri, industri motor kustom akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian di Indonesia. Salah satunya saat Presiden Joko Widodo membeli dan menggunakan motor kustom lokal.

Lain Jokowi, lain pula para pembantu presiden. Salah satu bengkel modifikasi yang ikut memancing perhatian menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri adalah Puspa kediri Custom (PKC). Hanif Dhakiri pun ikut terpikat dengan potensi serapan tenaga kerja di industri ini dengan menyambangi PKC untuk melihat karya-karyanya beberapa waktu lalu.

Sebenarnya nama PKC di kalangan pecinta motor custom bukanlah hal asing. Cukup banyak karya-karya brilian yang lahir dari bengkel modifikasi ini. Tidak sedikit pemilik motor pun yang melakukan restorasi di PKC dengan transformasi konsep yang beragam.

Sang builder PKC, Aris, mengaku jatuh bangun mendirikan usaha rumah modifikasi ini. Awalnya builder ini adalah ahli bubut di salah satu bengkel. Berkat pertemuannya dengan Aya, lantas berdirilah PKC tahun 2006 yang pada gilirannya memberi warna bagi industri kukstom Tanah Air. Sederet prestasi pun ditorehkan PKC dalam event-event motor custom, baik di dalam negeri maupun mancanegara .

Tak tanggung-tanggung, karya yang cukup menyita perhatian di awal berdiri terbilang nyeleneh, yakni mesin mazda kotak sabun dikawinkan dengan sasis BMW.

"Mesin mobil Mazda atau dikenal orang sebagai mobil kotak sabun menjadi awal motor custom kami, dengan menggunakan sasis BMW. Tapi sayangnya motornya sudah gak ada lagi," beber Aris.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Sejalan tumbuhnya peminat motor kustom, mau tidak mau PKC menambah sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pecinta kustom. Alhasil kini PKC diperkuat 4 orang punggawa yang punya keahlian di bidangnya. Tercatat ada Aya selaku pemilik, Aris sang builder, Agus dan Wahyu yang berurusan dengan painting atau pengecatan.

"PKC saat ini diperkuat 4 orang yang punya keahlian di bidangnya. Semua pengerjaan bisa dilakukan mulai dari pembuatan rangka, tangki, cat, dan lainnya,” beber Aris seraya menyebut untuk knalpot dan pelek masih berasal dari luar bengkelnya. “Kalau knalpot bukan gak bisa buat, tapi karena gak kepegang.”

Beberapa karya PKC menuai pujian lantaran penggarapan yang apik dan sesuai kebutuhan yang diinginkan konsumennya. Namun, selain detail, kerapihan, dan kenyamanan, unsur safety tetap menjadi perhatian PKC.

"Sebelum dibawa customer buat kontes, kerapihan motor dan kenyamanan dalam berkendara sudah menjadi yang utama bagi kami," beber Aris.

Untuk penggarapan, Aris mengaku tidak asal bikin dan tidak mau membuat konsumennya tidak ada pilihan. Sistem order yang pertama dilakukan adalah membicarakan konsep motor yang akan dibuat bersama konsumennya.

 

 


Selanjutnya

Misalnya, saat konsumen ingin melakukan kustom mereka harus menyempatkan waktu untuk menyesuaikan tinggi setang dan posisi duduk sebelum masuk tahap berikutnya.

"Seperti ini menjadi sesuatu yang sulit ketika untuk mendapatkan kenyamanan, kita dihadapkan pada terbatasnya waktu konsumen untuk datang. Karena tidak bisa melalui HP atau alat komunikasi lainnya," terangnya.

Penggarapan motor dengan konsep broadtracker dan chopper menjadi suatu keahlian yang disukai oleh Aris selaku builder. Namun, konsep lainnya juga sering dikerjakannya. Menariknya, dengan keahlian SDM-nyaa, Aris mengaku beberapa konsumen dari PKC juga tidak sedikit berasal dari bengkel-bengkel kustom lainnya.

"Intinya semua motor kami terima, mau Jepang, Eropa atau Amerika. Namun untuk waktu pengerjaan biasanya makan waktu sekitar 2-3 bulan. Tapi ini juga tergantung antrean. Soal harga, itu relatif, tergantung kustomnya mau seperti apa. Berhubung adanya SDM, jadi kami bisa membuat dengan cara handmade. Selain itu, kalaupun ada keluhan juga bisa ditangani secara langsung," tegas Aris.

PKC sendiri bermarkas di Jl. Rambutan No. 54, RT/RW 9/11, Desa Jati Mekar, Kecamatan Jati Asih, Bekasi Selatan.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya