Liputan6.com, Bengkulu - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Bengkulu menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah. Kawasan konservasi yang berada di jantung Kota Bengkulu ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kota Bengkulu yang selalu ramai dikunjungi wisatawan saat liburan.
Koordinator aksi, Dedi Suryadi, mengatakan aksi dilakukan bersama 15 organisasi kepemudaan dan lingkungan dengan beragam latar belakang. Mulai dari kelompok Pemuda pencinta seni, lingkungan, bahkan NGO Walhi serta Yayasan Lingkungan Hidup Ulayat ikut ambil bagian dalam aksi ini.
"Ini bentuk kepedulian kami terhadap kawasan konservasi supaya tetap bersih," ungkap Dedi di Bengkulu, Rabu (27/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Aksi yang dimulai pukul 15.00 WIB ini dimulai dengan membentangkan spanduk kampanye selamatkan Cagar Alam Dusun Besar (CADB), termasuk di dalamnya menyelamatkan kawasan konservasi Danau Dendam Tak Sudah dari perambah liar dan para perusak lingkungan. Belasan pemuda menggunakan perahu kano terlihat membentangkan spanduk imbauan sebesar 4x6 meter di tengah danau.
Aksi bersih danau dilakukan dengan menyisir kawasan menggunakan perahu kano dan perahu tradisional. Beberapa pemuda juga terlihat memungut sampah di sisi danau dan menumpuknya untuk diangkut menggunakan kendaraan pengangkut sampah.
"Kami membangun posko pemantauan di sekitar kawasan ini untuk menjaga danau ini dari tangan jahil yang membuang sampah sembarangan," ujar Buyung Andom, perwakilan Yayasan Akar Bengkulu.
Aksi Bersih Pantai
Sebelum melakukan aksi bersih Danau Dendam Tak Sudah, Forum Pemuda Peduli Bengkulu juga menggelar aksi bersih kawasan wisata Pantai Jakat Kota Bengkulu. Pantai berpasir putih di ujung kawasan wisata Pantai Panjang ini setiap tahun selalu didatangi ribuan wisatawan lokal dan mancanegara saat libur Lebaran maupun libur sekolah.
Aktivis lingkungan hidup Feri Van Dalis mengungkapkan, aksi bersih pantai di kawasan wisata ini sengaja dilakukan usai Lebaran. Sebab, berdasarkan data yang mereka miliki, setiap hari tidak kurang dari 4.000 orang mendatangi kawasan ini untuk berlibur.
Beragam aktivitas dilakukan wisatawan, mulai dari olahraga selancar atau surfing, bermain perahu kano, jet ski atau sekadar bermain di pinggir pantai, hingga mandi menggunakan fasilitas penyewaan ban bekas yang disediakan masyarakat sekitar.
"Bayangkan jika tidak ada penyadaran untuk kebersihan. Ini gerakan moral yang kami bisa lakukan," ujar Feri.
Tidak hanya aksi kebersihan, mereka juga melakukan sosialisasi dan mengimbau para pelaku usaha yang memanfaatkan kawasan Pantai Jakat untuk menyediakan tempat sampah dan melakukan pembersihan secara berkala.
"Jangan hanya mengambil keuntungan saja, kebersihan juga harus diperhatikan," kata Feri Van Dalis.
Advertisement