Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi pembentukan perusahaan pembiayaan investasi atau Private Investment Fund oleh delapan perusahaan pelat merah bernama PT Bandha Investasi Indonesia. Perusahaan ini nantinya menjadi jembatan investor untuk menanamkan modalnya di proyek-proyek infrastruktur BUMN.
BUMN yang membentuk perusahaan baru ini terdiri dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), PT Danareksa (Persero), PT Asuransi Jasa Raharja (Persero), PT Askrindo (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), PT Asabri (Persero), Perum Jamkrindo, dan PT Taspen (Persero).
Baca Juga
Advertisement
"Ini hadiah ulang tahun saya, kita bisa bentuk perusahaan fund, ini adalah vehicle untuk menunjukkan ke dunia bahwa kita bisa punya investment fund yang termanage dengan profesional dan menjadi jendela terhadap keadaan investasi di Indonesia yang aman," kata Rini di Kementerian BUMN, Kamis (28/6/2018).
Untuk tahap awal, modal yang disetor oleh masing-masing BUMN ke PT Bandha Investasi Indonesia mencapai Rp 40 miliar. Dengan modal ini, nantinya beberapa proyek infrastruktur seperti jalan tol bakal menjadi target pengelolaan investasinya.
Bahkan hingga 2022, dana kelolaan perusahaan patungan pembiayaan investasi ini ditargetkan sekitar Rp 9 triliun - 13 triliun. Sementara dari sisi aset, di tahun yang sama direncanakan bisa mencapai Rp 1,8 triliun.
Selanjutnya
Namun demikian, dengan perencanaan perusahaan tersebut, Menteri Rini belum puas.
"Masak mulainya Rp 30 miliar sampai 40 miliar, malu saya, paling tidak Rp 100 miliarlah sekarang," ia menerangkan.
Dengan terbentuknya perusahaan pembiayaan investasi ini, Rini berpesan untuk menempatkan sumber daya manusia yang terbaik dalam manajemen.
"Indonesia itu besar, program infrastruktur mencapai Rp 5.500 triliun. Kita ini negara besar, kalau kita mikir kecil, kita kecil terus, saya tidak terima. Potensi kita kan jauh lebih besar," pungkas Rini.
Advertisement