Liputan6.com, Amsterdam - Amsterdam, Belanda memilih wali kota wanita pertama dalam sejarah kota itu sejak 1343. Namanya adalah Femke Halsema.
Seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/6/2018), sebagian besar kota besar di Belanda pernah dipimpin oleh wali kota perempuan. Hanya Rotterdam dan Amsterdam yang tidak pernah dipimpin oleh seorang wanita.
Advertisement
Halsema yang adalah mantan pemimpin sayap kiri partai Groenlinks mengatakan dia "bahagia, bangga dan merasa terhormati" atas nominasi dirinya menjadi wali kota Amsterdam.
Pencalonan Halsema oleh dewan kota yang dipimpin oleh sayap kiri sejatinya harus diratifikasi oleh pemerintah dan ditandatangani oleh Raja Belanda. Kendati demikian, itu hanyalah formalitas.
Helsema pensiun dari politik garis depan pada tahun 2011 dan menggantikan Eberhard van der Laan, yang meninggal tahun lalu.
Pencalonan wanita 52 tahun itu terjadi beberapa bulan setelah kelompok yang terdiri atas 45 perempuan terkemuka Amsterdam membuat surat protes terbuka, yang menyaratakan dukungan terhadap kaum hawa untuk menjadi wali kota Amsterdam.
"Untuk sebuah ibu kota yang menganggap dirinya sebagai tempat yang mendukung emansipasi, beragam, toleran, netral soal gender, dan progresif, itu (tak pernah dipimpin wanita) adalah hal memalukan," demikian petikan protes mereka.
Saksikan juga video berikut ini:
Menuai Kritik
Pencalonan seorang perempuan sebagai wali kota Amsterdam sejatinya sudah lama dibicarakan. Namun, hingga kini, itu jadi wacana belaka.
Pencalonan Femke Halsema juga belum diterima secara universal dan menuai kritik. Ia disebut tak memiliki pengalaman di bidang administratif yang sesuai.
Sejauh ini sebanyak 7.400 orang telah menandatangani petisi untuk menentangnya, agar tak menjabat sebagai wali kota Amsterdam.
Advertisement