Liputan6.com, Jakarta Hari ini, 29 Juni, diperingati sebagai Hari Keluarga Berencana di Indonesia. Program Keluarga Berencana (KB) dicanangkan pemerintah untuk memberikan kesadaran pada masyarakat Indonesia pentingnya membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera.
Salah satu menjalankan program KB adalah dengan memilih dan menggunakan alat kontrasepsi yang tepat.
Advertisement
Saat ini, terdapat berbagai pilihan kontrasepsi yang dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing individu. Pasangan dapat memilih berdasarkan rencana kehamilan di masa depan, usia diri dan pasangan, jumlah anak saat ini, aktivitas sehari-hari, dan berbagai faktor lainnya. Berbagai pilihan metode kontrasepsi yang tersedia, antara lain:
1. Kontrasepsi alami
Kontrasepsi alami melibatkan cara yang dikerjakan sendiri oleh para individu tanpa menggunakan alat, pengobatan, atau tindakan pembedahan. Beberapa jenis kontrasepsi alami adalah:
a. Metode senggama terputus
Metode ini merupakan salah satu pilihan kontrasepsi alami, yakni pria mengeluarkan penis dari vagina sebelum mencapai ejakulasi sehingga air mani yang mengandung sperma tidak masuk ke dalam vagina dan dengan demikian mencegah kehamilan.
b. Metode kalender atau pantang berkala
Pada metode ini, pasangan tidak melakukan hubungan seksual pada saat wanita sedang dalam masa subur, yakni waktu terjadinya ovulasi (periode waktu ketika sel telur siap untuk dibuahi oleh sel sperma). Agar metode ini berhasil, pasangan wanita harus mengetahui masa ovulasinya.
c. Metode amenorea laktasi
Metode ini dapat diterapkan selama 6 bulan pasca melahirkan pada wanita yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan syarat wanita tidak mengalami haid.
2. Kontrasepsi barier
Kontrasepsi barier merupakan salah satu metode kontrasepsi dimana terdapat barier atau penghalang yang menghambat bertemunya sel sperma dan sel telur. Beberapa jenis kontrasepsi barier adalah:
a. Kondom
Kondom dapat berupa kondom konvensional yang merupakan bahan elastis untuk digunakan pada penis, atau dapat berupa kondom wanita.
b. Diafragma
Diafragma merupakan alat yang terbuat dari karet, yang diletakkan pada mulut rahim untuk menghambat masuknya sel sperma ke rahim.
c. Spermisida
Spermisida mengandung zat kimiawi nonoxynol-9 yang mematikan sel sperma, dan dengan ini mencegah terjadinya kehamilan.
Saksikan juga video menarik berikut:
3. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah metode kontrasepsi yang dapat digunakan oleh wanita untuk mencegah kehamilan, yang dapat mengandung hormon progesteron saja maupun kombinasi hormon estrogen dan progesteron.
Secara umum, kontrasepsi hormonal dapat tersedia dalam bentuk pil, suntik, implan, dan sebagainya. Selain itu, beberapa jenis alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) juga mengandung hormon.
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi jenis ini melibatkan pemasangan alat berbentuk “T” ke dalam rahim, yang memiliki efektivitas untuk mencegah terjadinya kehamilan selama jangka waktu 5 hingga 10 tahun.
5. Kontrasepsi operatif
Pada individu yang tidak lagi ingin memiliki anak, metode kontrasepsi yang dapat dipilih adalah kontrasepsi mantap, yang sering juga disebut sterilisasi. Kontrasepsi jenis ini dapat berupa operasi tubektomi untuk wanita atau operasi vasektomi untuk pria.
Hal yang perlu dicermati dalam menentukan metode kontrasepsi adalah setiap jenis kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Mereka memiliki indikasi, efektivitas, dan efek samping yang dapat berbeda-beda.
Karena itulah, sangat penting untuk mendiskusikan pemilihan metode kontrasepsi secara langsung dengan dokter. Pemikiran dan perencanaan yang matang dalam menentukan jenis kontrasepsi yang paling sesuai bagi Anda dan pasangan adalah kunci keberhasilan program Keluarga Berencana.
Penulis: dr. Nitish Basant Adnani BMedSc. Sumber: Klikdokter.com
Advertisement