Liputan6.com, Pontianak - Pilkada serentak menyisakan kisah lucu. Kali ini menimpa seorang kakek yang bertugas menjaga keamanan TPS. Kelelahan dan mengantuk, akhirnya ia minum tinta Pilkada.
Cerita berawal ketika Mustafa (62) yang merupakan anggota Linmas bertugas menjaga TPS 01 Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sebelumnya, ia tidak hanya menjaga TPS, tetapi juga ikut membangun TPS tersebut.
Raga tuanya tak sebanding dengan semangatnya mengabdi. Benaknya dipenuhi tugas menjaga kelancaran pilkada, agar hak masyarakat terjaga. Mustafa lelah dan mengantuk.
Baca Juga
Advertisement
"Sungguh mengantuk ini tak kuat saya tahan. Saya lelah," kata Mustafa, Rabu 27 Juni 2018.
Mata yang mengantuk dikuatkan mitos bahwa kopi mampu mengusir rasa kantuk menyebabkan Mustafa ingin minum kopi. Ia bersyukur, di TPS tempatnya bertugas disediakan kopi. Tangan keriputnya menjulur, ia mengambil kopi itu dan meminumnya.
"Rasanya kok aneh. Saya minum lagi seteguk, tak berubah rasanya," kata Mustafa.
Ternyata rasa mengantuk menyebabkan ia salah ambil. Maksud hati mengambil secangkir kopi, ternyata tangannya mengambil tinta pilkada. Mustafa langsung dibawa ke Rumah Sakit Kartika Husada, Jalan Adi Sucipto, Kabupaten Kubu Raya untuk diperiksa kesehatannya.
Serba Pertama Seumur Hidup
Adalah para tentara yang membantu berjaga di TPS itu yang sigap menolong Mustafa. Tak hanya itu, Mustafa akhirnya mendapat pemeriksaan kesehatan lengkap dan menyeluruh. Satu hal yang baru, satu kali terjadi pada hidupnya.
"Baru kali ini, saya diperiksa kesehatan lengkap," kata Mustafa.
Mustafa beryukur, hasil pemeriksaan medis oleh dr Nanik Darmawati menyimpulkan kalau kakek itu baik-baik saja. Pemeriksaan tergolong menyeluruh hingga laboratorium untuk mendapatkan informasi efek toksifitas tinta pilkada dalam tubuh Mustafa.
"Yang paling dasar adalah pemeriksaan tensi darah, lalu foto rontgen, pengambilan dan pengecekan darah di laboratorium serta pemeriksaan EKG jantung," kata dr. Nanik Darmawati.
Usai diperiksa dan dinyatakan baik-baik saja, Mustafa diizinkan pulang. Lagi-lagi ia mendapat kejutan karena dijemput Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1207/Berdiri Sendiri Letnan Kolonel Infanteri Hardi Darmawan, Danramil 1207-03/Pontianak Barat, Mayor Inf Eko, Babinsa Sungai Jawi Luar Sertu Supriyadi dan Bamin Komsos Ramil 03, Sertu Matares.
"Ini adalah kewajiban TNI. Sesuai arahan dari Dandim 1207/BS Kolonel Inf Ulysses Sondang. Kakek Mustafa, kan, termasuk kecelakaan saat bertugas," kata Letkol (inf) Hardi Darmawan.
Advertisement