Bertemu 30 Menit, Megawati Tanya Strategi Mahathir Menangi Pemilu Malaysia

Hasto menyebut, saat pertemuan tersebut Megawati menyampaikan selamat atas kemenangan Mahathir beberapa waktu lalu.

oleh Ika Defianti diperbarui 29 Jun 2018, 18:05 WIB
Megawati bertemu dengan PM Malaysia Mahathir Muhamad.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Hotel Grand Hyatt Jakarta. 

Berdasarkan foto dokumentasi yang ditampilkan di layar kantor DPP PDI Perjuangan, Megawati mengenakan pakaian berwarna ungu dan Mahathir berjas biru. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan hanya tersebut berlangsung selama 30 menit saja. 

Dia menyebut, saat pertemuan tersebut Megawati menyampaikan selamat atas kemenangan Mahathir beberapa waktu lalu.

"Bu Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat beliau terpilih kembali," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/6/2018).

Tak hanya itu, dalam pertemuan tersebut, Megawati sempat bersendau gurau menanyakan strategi Mahathir dalam memenangkan kembali kontestasi demokrasi di Malaysia. Apalagi, Mahathir sebelumnya pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun.

"Karena sebentar lagi ada Pileg dan Pilpres yang tanggung jawab untuk memenangkan Bapak Jokowi," jelas Hasto.

2 dari 2 halaman

Kunjungan Dr M

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad melakukan salat Jumat bersama di Masjid Jami' Baitussalam, Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). (Liputan6.com/Pool/Wihdan)

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memulai kunjungannya di Indonesia. Pesawat yang membawanya mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada Kamis 28 Juni 2018 petang sekitar pukul 18.00 WIB.

Dr M, demikian ia akrab dipanggil, dijadwalkan berada di Jakarta mulai 28 hingga 29 Juni 2018. Dalam kunjungannya tersebut, ia didampingi oleh sang istri, Siti Hasmah Mohd Ali, serta pejabat dari Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya