Kena Dampak Erupsi Gunung Agung, 600 Penumpang Berangkat Lewat Jalur Darat

Tim Mitigasi Wisatawan untuk domestik dan internasional Bali dan pemerintah daerah (Pemda) sigap mengatasi dampak erupsi Gunung Agung.

oleh Bawono Yadika diperbarui 29 Jun 2018, 20:20 WIB
AP I menyiapkan counter reschedule dan refund, serta bus di Bandara Ngurah Rai, Bali seiring Erupsi Gunung Agung. (Dok AP I)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Mitigasi Wisatawan untuk domestik dan internasional Bali Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah (Pemda) sigap mengatasi dampak erupsi Gunung Agung yang terjadi pada Kamis 28 Juni 2018.

"Iya, kami bersama tim sudah stay dari jam 5 pagi di bandara International Gusti Ngurah Rai untuk mengatasi penumpang dan segala hal yang terjadi di sana. Mudah-mudahan situasinya bisa segera cepat membaik," tutur Ketua Tim Mitigasi Wisatawan untuk domestik dan internasional Kementerian Pariwisata Ricky Putra kepada Liputan6.com, Jumat (29/6/2018).

Ricky menambahkan, kurang lebih 600 penumpang telah diberangkatkan lewat jalur darat (bus) sebagai bentuk upaya mengedepankan penumpang, turis, dan juga wisatawan.

"Pemda dan pemprov saling bahu-membahu dalam mengatasi situasi ini secara sigap dan cepat. Kita juga provide jalur darat dengan bus yaitu 3 bus ke Jakarta, 14 bus Surabaya, dan 2 bus ke Lombok. Kurang lebih 600 orang. 100 persen ini gratis," kata Ricky.

Ricky juga menuturkan telah memperbaiki pada standard operation procedure (SOP) untuk ke depannya.

"Hari ini juga lancar evalusi SOP-nya, sekaligus untuk perbaikan ke depan. Erupsi baru kemarin, tapi pukul 14:30 WITA bandara sudah dibuka kembali, kami juga ingin menunjukan kepada turis internasional bahwa kita cepat dan profesional dalam menangani situasi ini," kata dia. 

Ricky mengatakan, tingkat pemesanan hotel di Bali untuk saat ini belum menurun. Pemesanan hotel masih sama seperti hari-hari biasa.

"80 sampai 85 persen untul hotel masih sama seperti hari-hari biasa. Kayanya memang tidak berpengaruh dengan erupsi ini. Pemesanan masih baik, turis masih antusias," ujar dia.

 


Turis Terdampak Erupsi Gunun Agung Dapat Layanan Gratis Penginapan

Sejumlah penumpang mencari informasi jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6). PT Angkasa Pura I menutup sementara operasional bandara selama 16 jam dikarenakan dampak abu vulkanik Gunung Agung. (AP/Firdia Lisnawati)

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan penginapan gratis bagi para wisatawan domestik maupun internasional yang terimbas bencana erupsi Gunung Agung di Bali.  

"Untuk hotel, seperti dulu juga kejadian pada hari H-nya ditutup apabila dia sudah habis. Kalau dia masih mau stay, stay saja di situ. Kalau dia mau habis atau mau pulang ini (justru ada bencana) akan digratiskan satu hari," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 29 Juni 2018.

Arief mengatakan, bagi wisatawan yang ingin menambah masa penginapannya meski terjadi erupsi Gunung Agung, pihak hotel di Bali akan memberikan potongan hingga separuh harga. 

"Untuk hari-hari berikutnya diberikan diskon tapi pada saat hari-hari itu (saat kejadian bencana alam). Tapi, kesepakatan umum, konsesus namanya diberikan diskon 40 persen. Kalau hari pertamanya gratis," imbuh dia.

Lebih lanjut, Arief memastikan, dengan adanya kejadian erupsi Gunung Agung, ada sekitar 160 ribu pengunjung yang tertahan di Bali. Angka itu didapat mengacu pada jumlah per hari wisatawan domestik maupun internasional yang datang maupun keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai mencapai 40 ribu orang.  

"Ada 40 ribu sehari, totalnya 160 ribu yang stranded. Orang yang stranded itu orang yang ditunda keberangkatannya. Karena ada empat hari yang lalu mereka belum pulang," ia menerangkan. 

Selain penginapan, Kemenpar juga akan menggratiskan tiket perjalanan melalui darat untuk para wisman dan wisnus yang akhirnya harus tertahan di Pulau Dewata tersebut. Akibat kejadian ini, Angkasa Pura I menutup sementara tiga bandara, yakni Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Bandara Lombok, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

Oleh karena itu, terjadi pengalihan penumpang yang diberangkatkan melalui Bandara Juanda Surabaya dan Padang Bay, tentunya melalui perjalanan darat. 

"Hari ini sudah diberangkatkan ke Juanda dan Padang Bay. Jadi, kalau mau ke Lombok lewat Padang Bay, kalau yang mau ke Surabaya lewat Juanda melalui bus dan semuanya gratis. Banyuwangi dan Jember ditutup, jadi cuma ke Juanda dan Lombok," tandas Arief.

Sebagai informasi, Gunung Agung di Bali kembali erupsi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) erupsi terjadi pada Rabu 28 Juni 2018 sekira pukul 15.00 Wita. Alhasil, menyebabkan sebaran abu vulkanik. Hingga pagi ini terpantau Gunung Agung masih memuntahkan abu vulkanik.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hal itu berdasarkan pantauan visual di Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang hingga Jumat 29 Juni 2018 pukul 06.00 Wita.

Gunung Agung masih mengeluarkan abu vulkanik dan kawah menyala api berwarna kemerahan dengan intensitas stabil dengan tinggi kolom abu mencapai 2.500 meter," ujar Sutopo.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya